Selasa, 30 Oktober 2018
MUSIBAH DI DUNIA LEBIH BAIK DARI PADA MUSIBAH DI AKHIRAT
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Saudaraku rahimakumullaah, musibah di dunia bisa jadi hukuman atas dosa-dosa yang kita kerjakan, namun itu sekaligus sebagai kenikmatan apabila kita hadapi dengan kesabaran dan memohon ampun kepada Allah ta'ala, karena hukuman di dunia lebih baik daripada hukuman di akhirat yang azabnya sangat keras.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الْخَيْرَ عَجَّلَ لَهُ الْعُقُوبَةَ فِى الدُّنْيَا وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدِهِ الشَّرَّ أَمْسَكَ عَنْهُ بِذَنْبِهِ حَتَّى يُوَفَّى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya maka Allah menyegerakan hukumannya di dunia, dan apabila Allah menghendaki kejelekan bagi hamba-Nya maka Allah menahan hukuman atas dosanya sampai dibalas pada hari kiamat. [HR. At-Tirmidzi dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 308]
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-'Utsaimin rahimahullah berkata,
لأن العقوبات تكفر السيئات فإذا تعجلت العقوبة وكفر الله بها عن العبد فإن يوافي الله وليس عليه ذنب قد طهرته المصائب والبلايا حتى إنه ليشدد على الإنسان موته لبقاء سيئة أو سيئتين عليه، حتى يخرج من الدنيا نقيا من الذنوب، وهذه نعمة لأن عذاب الدنيا أهون من عذاب الآخرة
"Karena hukuman-hukuman itu menghapuskan dosa-dosa, maka apabila hukuman seorang hamba dipercepat dan dengan itu Allah menghapus dosanya, ia akan berjumpa dengan Allah sedang ia tidak lagi menanggung satu dosa pun karena telah disucikan oleh berbagai musibah dan malapetaka tersebut, sampai-sampai kematian seseorang itu diberatkan karena masih tersisa satu atau dua kesalahannya, supaya ia keluar dari dunia ini dalam keadaan bersih dari dosa, dan ini adalah nikmat karena azab dunia lebih ringan dari azab akhirat." [Syarhu Riyadhis Shaalihin, 1/258]
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
KENIKMATAN ALAM AKHIRAT
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
🌴🌴🌴
Saudaraku….
Sungguh satu kenikmatan akherat menggantikan ribuan kesulitan dan kesusahan yang pernah dirasakan di dunia
🌴🌴🌴
Terkadang ketika kita menghambakan diri kepada ALLAH dalam ketaatan akan ditemui banyak sekali kesukaran, kesulitan serta kegetiran hidup,karena proses mengamalkan kebenaran senntiasa meminta pengorbanan yang besar
Tapi tahukah kita, bahwa celupan satu kenikmatan akherat akan menghapuskan ribuan kesulitan di dunia ktika beramal, sebagaimana satu celupan neraka menghapus ribuan kenikmatan dosa ketika hidup…
🌴🌴🌴
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ النّارِ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صِبْغَةً. ثُمَّ يُقالُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْراً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يا ربُّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النّاسِ بُؤْساً فِي الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ. فَيُقالُ لَهُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْساً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يَا رَبُّ مَا مَرَّ بِيْ بُؤْسٌ قَطٌّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطّ
“Pada hari kiamat akan didatangkan penduduk dunia yang paling nikmat kedudukannya di antara semua penghuni neraka, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam neraka. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan satupun? Apakah kamu pernah sekalipun merasakan kebaikan?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb.” Dan didatangkan juga manusia yang paling sengsara hidupnya di dunia di antara semua penghuni surga, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam surga. Lalu dia ditanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan satupun? Apakah kamu pernah merasakan kesusahan sekecil apapun?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb, tidak sekalipun saya pernah merasakan penderitaan dan tidak sekalipun saya pernah melihat kesusahan.” (HR. Muslim no. 2807)
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
🌴🌴🌴
Saudaraku….
Sungguh satu kenikmatan akherat menggantikan ribuan kesulitan dan kesusahan yang pernah dirasakan di dunia
🌴🌴🌴
Terkadang ketika kita menghambakan diri kepada ALLAH dalam ketaatan akan ditemui banyak sekali kesukaran, kesulitan serta kegetiran hidup,karena proses mengamalkan kebenaran senntiasa meminta pengorbanan yang besar
Tapi tahukah kita, bahwa celupan satu kenikmatan akherat akan menghapuskan ribuan kesulitan di dunia ktika beramal, sebagaimana satu celupan neraka menghapus ribuan kenikmatan dosa ketika hidup…
🌴🌴🌴
يُؤْتَى بِأَنْعَمِ أَهْلِ الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ النّارِ يَوْمَ الْقِيامَةِ فَيُصْبَغُ فِي النَّارِ صِبْغَةً. ثُمَّ يُقالُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ خَيْراً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ نَعِيْمٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يا ربُّ. وَيُؤْتَى بِأَشَدِّ النّاسِ بُؤْساً فِي الدُّنْيا مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيُصْبَغُ صِبْغَةً فِي الْجَنَّةِ. فَيُقالُ لَهُ: يا ابْنَ آدَمَ هَلْ رَأَيْتَ بُؤْساً قَطٌّ؟ هَلْ مَرَّ بِكَ شِدَّةٌ قَطٌّ؟ فَيَقُوْلُ: لاَ وَاللهِ يَا رَبُّ مَا مَرَّ بِيْ بُؤْسٌ قَطٌّ وَلاَ رَأَيْتُ شِدَّةً قَطّ
“Pada hari kiamat akan didatangkan penduduk dunia yang paling nikmat kedudukannya di antara semua penghuni neraka, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam neraka. Kemudian ditanyakan kepadanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kebaikan satupun? Apakah kamu pernah sekalipun merasakan kebaikan?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb.” Dan didatangkan juga manusia yang paling sengsara hidupnya di dunia di antara semua penghuni surga, lalu dia dicelupkan sekali celupan ke dalam surga. Lalu dia ditanya, “Wahai anak Adam, apakah kamu pernah melihat kesengsaraan satupun? Apakah kamu pernah merasakan kesusahan sekecil apapun?” Dia menjawab, “Tidak pernah -demi Allah- wahai Rabb, tidak sekalipun saya pernah merasakan penderitaan dan tidak sekalipun saya pernah melihat kesusahan.” (HR. Muslim no. 2807)
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
SERAKAHNYA MANUSIA DAN FITNAHNYA HARTA
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ؛ لاَبْتَغَى ثَالِثاً, وَلاَ يَمَلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ, وَيَتُوْبُ الله عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta; pasti ia menginginkan yang ketiga, sedangkan perut anak Adam tidaklah dipenuhi kecuali dengan tanah, dan Allah memberi taubat-Nya kepada yang bertaubat.” (HR. al-Bukhari:6436, Muslim:1049).
Hadits Чαπƍ mulia ini berkaitan dengan masalah fitnahnya harta, Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita, bahwa jiwa manusia itu senang dengan harta, Allah berfirman:
(( وتحبون المال حبا جما ))
“Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan Чαπƍ berlebihan. (QS. al-Fajr:20).
Dan Dia juga berfirman:
(( وإنه لحب الخير لشديد ))
“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.” (QS. al-‘Adiyat:8).
Ini semua menunjukan, bahwasanya fitnahnya harta adalah fitnah Чαπƍ besar bagi kehidupan manusia.
Kita berharap mudah-mudahan Allah Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah dalam kehidupan dunia.
HARTA DI AKHIRAT
Kesempatan kepada semua orang untuk menggunakan dunia sebagai ladang khusus baginya. Menanam dan menabur benih-benih yang disukainya kemudian memanennya didunia dan akherat semua yang telah ditaburnya tersebut. Apabila menanam benih keburukan maka pohon dan buahnyapun buruk. Dan bila menabur benih kebaikan maka akan tumbuh pohon dan hasil yang baik.
Demikianlah balasan sesuai dengan jenis amalannya dan buah pun dari jenis pohonnya. Sebagai permisalan rasulullah pernah bersabda,
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang mengucapkan Subhanallah Al-‘Azhim wa bihamdihi maka ditanamkan uintuknya satu pohon kurma disyurga.” (HR. At-tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalm shahih sunan At-Tirmidzi no. 2757)
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Cara Menjaga Keislaman Sampe Akhir Hayat 💝
http://wahdah.or.id/cara-menjaga-keislaman-sampe-akhir-hayat/
🌅 Allah Azza Wa Jalla memerintahkan orang beriman untuk menjaga keislamannya hingga akhir hayat.
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
[QS. Al-Imran: 102]
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim."
📚 Dan diantara cara menjaga keislaman sampe akhir hayat :
📗 Menjaga kebersamaan dengan orang-orang yang shalih
(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ)
[QS. At-Tawbah: 119]
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar."
🌾 Maka, cintailah orang yang shalih, semoga Allah menghimpun kita bersama mereka di akhirat, di dalam Syurga-Nya, aamiin.
عن إبن مسعود رضي الله عنه قال،
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ تَقُولُ فِي رَجُلٍ أَحَبَّ قَوْمًا وَلَمْ يَلْحَقْ بِهِمْ ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (المَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ
Dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu beliau berkata:
"Ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata:
"Ya Rasulullah, bagaimanakah pendapat anda mengenai seorang yang mencintai sesuatu kaum, tetapi tidak pernah bertemu dengan kaum itu ?"
Rasulullah bersabda: "Seorang itu beserta orang yang dicintainya." (Muttafaqun 'Alaih)
🌾 Kecintaan yang benar kepada orang shalih di buktikan dengan mengikuti jejak-jejak ketaatan mereka.
لَوْ كَانَ حُبُّكَ صَادِقاً لَأَطَعْتَهُ
إِنَّ المُحِبَّ لِمَنْ يُحِبُّ مُطِيْعٌ
🌾 Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya.
🌾 Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya.
[ Ustadz Ahmad Amunir, Lc. - Ketua Komisi Aqidah Dewan Syariah WI ]
📖 Sumber : http://wahdah.or.id/cara-menjaga-keislaman-sampe-akhir-hayat/
(Mohon ketika menyebarkan, harap sertakan link sumber)
🙏 Silahkan bantu sebarkan, semoga bermanfaat buat Anda dan yg lain. In Syaa Allah berpahala 👍
💖 Daftar Broadcast Wahdah.Or.Id
Ketik nama lengkap - daerah - wi
Contoh:
Irhamullah - Jakarta - WI
Kirim via WhatsApp ke:
📱 +6281383787678
👍 Facebook http://bit.ly/FBWahdah
📷 Instagram http://bit.ly/IGWahdah
🐣 Twitter http://bit.ly/TWWahdah
📩 Telegram http://bit.ly/TLWahdah
🌐 http://wahdah.or.id/
[05:25, 28/10/2018] +62 852-5377-7143: SERAKAHNYA MANUSIA DAN FITNAHNYA HARTA
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda:
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ؛ لاَبْتَغَى ثَالِثاً, وَلاَ يَمَلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ, وَيَتُوْبُ الله عَلَى مَنْ تَابَ
“Seandainya anak Adam memiliki dua lembah harta; pasti ia menginginkan yang ketiga, sedangkan perut anak Adam tidaklah dipenuhi kecuali dengan tanah, dan Allah memberi taubat-Nya kepada yang bertaubat.” (HR. al-Bukhari:6436, Muslim:1049).
Hadits Чαπƍ mulia ini berkaitan dengan masalah fitnahnya harta, Allah Ta’ala mengabarkan kepada kita, bahwa jiwa manusia itu senang dengan harta, Allah berfirman:
(( وتحبون المال حبا جما ))
“Dan kalian mencintai harta dengan kecintaan Чαπƍ berlebihan. (QS. al-Fajr:20).
Dan Dia juga berfirman:
(( وإنه لحب الخير لشديد ))
“Dan sesungguhnya cintanya kepada harta benar-benar berlebihan.” (QS. al-‘Adiyat:8).
Ini semua menunjukan, bahwasanya fitnahnya harta adalah fitnah Чαπƍ besar bagi kehidupan manusia.
Kita berharap mudah-mudahan Allah Ta’ala melindungi kita dari segala macam fitnah dalam kehidupan dunia.
HARTA DI AKHIRAT
Kesempatan kepada semua orang untuk menggunakan dunia sebagai ladang khusus baginya. Menanam dan menabur benih-benih yang disukainya kemudian memanennya didunia dan akherat semua yang telah ditaburnya tersebut. Apabila menanam benih keburukan maka pohon dan buahnyapun buruk. Dan bila menabur benih kebaikan maka akan tumbuh pohon dan hasil yang baik.
Demikianlah balasan sesuai dengan jenis amalannya dan buah pun dari jenis pohonnya. Sebagai permisalan rasulullah pernah bersabda,
مَنْ قَالَ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ غُرِسَتْ لَهُ نَخْلَةٌ فِي الْجَنَّةِ
“Siapa yang mengucapkan Subhanallah Al-‘Azhim wa bihamdihi maka ditanamkan uintuknya satu pohon kurma disyurga.” (HR. At-tirmidzi dan dishahihkan Al-Albani dalm shahih sunan At-Tirmidzi no. 2757)
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
BAHAYANYA LISAN DAPAT MENGHAMBAT NASEHAT
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Manusia yang paling buruk adalah manusia yang dijauhi manusia karena keburukannya. Manusia menjauh disebabkan keburukan akhlaknya, keburukan perilakunya, keburukan kata-katanya, LISANNYA TAJAM BAK SEMBILU sehingga manusia tidak mau dekat dengannya.
Jika demikian keadannya maka akibatnya sangat fatal...
Yaitu NASEHAT YANG DATANG SANGAT TERBATAS
“Boro-boro mau nyampaikan nasehat, ketemu saja malas. Kenapa? Buruk akhlaknya... Dia sudah tahu jika jumpa dengan si fulan/ si fulanah pasti saja ada hati yang tersakiti... Pasti ada kata-kata yang menyakiti hati... Maka manusiapun tidak mau dekat dengannya...
RUGINYA BAGAIMANA? saluran nasehatpun terhambat.
Bukankah kita menuju kesempurnaan itu dengan nasehat? Kita butuh nasehat orang lain. Para salaf terdahulu selalu meminta nasehat kepada teman-temannya. Padahal shahabat adalah orang yang dijamin masuk surga namun mereka tetap butuh nasehat bahkan nasehat dari orang yang lebih muda darinya. Ini menunjukkan ketinggian iman para shahabat yang sudah dijamin masuk surga namun masih takut. Jika kita yang dijamin masuk surga… nggak karuanlah jika kita sudah dijamin masuk surga!
Sepertinya iman kita tidak sanggup untuk menerima itu. Coba bayangkan jika kita dijamin masuk surga bagaimana tingkah laku kita besok? Nggak ngerti saya..
Begitu tingginya iman para shahabat... sudah dijamin masuk surga namun tetap butuh nasehat. Contohnya Umar bin Khattab yang minta nasehat dari Hudzaifah Ibnul Yaman ketika beliau bertanya ‘Wahai Hudzaifah apakah aku termasuk orang munafiq yang namanya disebut oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam?’ Bayangkan saja Umar yang sudah dijamin masuk surga masih bertanya meminta nasehat! Oleh karena itu kita butuh nasehat karena dengan cara seperti itu kita meraih kesempurnaan.
Kita bukan orang yang lepas dari dosa… setiap anak Adam bersalah. Tiap hari kita berbuat salah dan kita perlu masukan dan nasehat dari orang lain.
Dalam Sebuah ayat Allah Ta’ala berfirman yang artinya: ‘berilah peringatan sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang beriman.’ Kita butuh nasehat dari saudara-saudara kita. Kita butuh cermin untuk mengetahui kelebihan kita.
Apa jadinya seandainya saudara-saudara kita tidak mau memberi nasehat kepada kita..? Bahkan lari dari sisi kita menjauh dari kita... Tentunya nasehat yang kita harapkan pun semakin jauh...
AKIBATNYA APA?
Kita merasa selalu benar... Merasa sudah baik dan merasa sudah sempurna!”
Imam Al Bukhari dalam Adabul Mufrad menjelaskan:
"Manusia terburuk adalah yang ditakuti keburukannya."
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
"RUMUS MENGHADAPI KESULITAN "
شيخ عمر المقبل
القَاعِدَة1⃣ لَسْتَ وَحْدَك
"RUMUS PERTAMA:"
Anda tidak sendirian (banyak yang lebih susah darimu).
القاعدة2⃣: (لَا يَقدِرُ اللهُ شَيئًا إِلّا لِحِكمَة).
"RUMUS KEDUA:"
Allah tidak mungkin menakdirkan sesuatu melainkan pasti ada hikmahnya.
القاعدة3⃣: (جَالِبُ النَّفعَ وَدَافِعُ الضُّرّ هُوَ اللهُ فلَا تَتَعلَّق إِلّا بِه).
"RUMUS KETIGA:"
Satu²nya Yang kuasa mendatangkan manfaat dan menolak mudharat adalah Allah, karena itu jangan bergantung kecuali kepada Allah.
القاعدة4⃣: (مآ أصَابَكَ لَم يَكُن لِيُخطِئَك ، وَمآ أَخْطَأَك لَم يَكن لِيُصِيبَك).
"RUMUS KEEMPAT:"
Apa yang telah ditetapkan untuk Anda tidak akan meleset dari Anda dan apa yang tidak ditetapkan untuk Anda tidak akan mengenai Anda.
القاعدة5⃣: (اَعرِفْ حَقِيقَةَ الدُّنيا تَستَرِحْ).
"RUMUS KELIMA:"
Kenalilah hakikat dunia, pasti Anda tenang. (Ini dunia bukan surga, pasti tidak luput dari masalah.
Yang enak terus itu adanya hanya di surga dan yang tidak enak terus itu adanya di neraka)
القاعدة6⃣: (أَحسِنِ الظَّنّ بِرَبّك).
"RUMUS KEENAM:"
Berprasangka baiklah kepada Rabb Anda, Allah.
(Allah tidak pernah membencimu apalagi meninggalkanmu)
مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ
Tuhanmu tidak meninggalkan engkau (Muhammad) dan tidak (pula) membencimu,
Adh-Dhuhaa, Ayat 3
القاعدة7⃣: (اِختِيارُ اللهِ لَكَ خيرٌ مِنْ اِختِيارِك لِنَفسِك).
"RUMUS KETUJUH:"
Yang dipilihkan Allah untuk Anda pasti lebih baik daripada pilihan Anda untuk diri Anda sendiri.
(orang yang diuji masalah itu orang istimewaNya, jika shabar maka surga menanti)
القاعدة8⃣: (كُلَّمَا اشْتَدَّتِ المُحِنَّةُ قَرُبَ الفَرَجُ
"RUMUS KEDELAPAN:"
Semakin sulit ujian berarti semakin dekat jalan keluar.
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا
Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.
Al-Insyirah, Ayat 5 - 6
القاعدة9⃣: (لَا تُفَكِّرْ فِى كَيفِيّةِ الفَرَجِ فَإنّ اللهَ إذَا أرآدَ شَيئًا هَيَّأَ لَهُ أسْبَابَه بِشَكْلٍ لَا يَخْطُرُ عَلَى بَالٍ).
"RUMUS KESEMBILAN:"
Jangan berfikir tentang bagaimana jalan keluar karena sesungguhnya Allah jika menghendaki sesuatu pasti menyiapkan solusinya, ada cara yang tidak terbayangkan
(Taqwakan diri dan terus bertawakkal).
... ۚ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
.... Barangsiapa bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Ath-Thalaq, Ayat 2 - 3
القاعدة:🔟 (عَلَيكَ بِدُعَاءٍ مَن بِيَدِه مَفَاتِيحُ الفَرَج).
"RUMUS KESEPULUH:"
Jangan berhenti berdo'a kepada Dzat yang di TanganNya semua kunci jalan keluar.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.
Al-Baqarah, Ayat 153
Semoga bermanfaat dan mencerahkan....
Satu tangan yang menarik anda untuk bangkit itu lebih baik dari seribu tangan yang menjabat anda ketika sukses..!
Waffakanalloohu bimaa yuhibbuhu wayardhohu
Jumat, 19 Oktober 2018
Perempuan
Saat Kecil
dia membuka pintu Syurga untuk ayahnya..
Saat dewasa
dia menyempurnakan agama untuk suaminya
Saat menjadi ibu,
Dia menjadi penggerak semua doa
oleh kerana itu
dia dimuliakan Allah dengan menempatkan syurga di telapak kakinya
ketika seorang perempuan sudah menjadi IBU,
maka ALLAH akan menganugerahkan kepadanya satu senjata yang sangat ampuh di muka bumi ..
"Tahukah anda apa itu?"
Itu adalah Lisannya..
Lisannya akan menjadi Berat timbangannya..
Lisannya akan menjadi pembuka pintu-pintu langit..
Ucapannya akan diijabah..
doanya akan diangkat tanpa penghalang..
doa ibu akan mampu menjadi penghancur kesulitan bagi anak keturunannya..
Dan mengeluhnya seorang ibu akan menjadi pemberat langkah setiap anggota keluarganya, termasuk bagi suaminya..
Maka pantang bagi seorang ibu untuk mengeluh,
karena keluhannya pun akan menjadi kenyataan,
sebagaimana harapan dan doanya pun akan menjadi kenyataan..
ucapan buruknya akan menjadi musibah bagi dirinya dan keluarganya
Lisan seorang ibu layaknya seperti Karomah para wali..
Maka berhati-hatilah
wahai para ibu
ketika anda menggunakan
senjata terampuh ini..
gunakan untuk bermunajat meminta kepada ALLAH agar suamimu dimudahkan dalam mencari nafkah..
Jangan mengeluhkan tentang dirinya.
Itu akan _semakin memberatkan dan menyukarkan kehidupan anakmu _..
Gunakan untuk bermunajat meminta kemudahan dan Kesolehan atas anak-anakmu
jangan mengeluhkannya.
Karena itu akan menjadi benar adanya..
Subhanallah
untuk para IBU Semoga bermanfaat.....
dia membuka pintu Syurga untuk ayahnya..
Saat dewasa
dia menyempurnakan agama untuk suaminya
Saat menjadi ibu,
Dia menjadi penggerak semua doa
oleh kerana itu
dia dimuliakan Allah dengan menempatkan syurga di telapak kakinya
ketika seorang perempuan sudah menjadi IBU,
maka ALLAH akan menganugerahkan kepadanya satu senjata yang sangat ampuh di muka bumi ..
"Tahukah anda apa itu?"
Itu adalah Lisannya..
Lisannya akan menjadi Berat timbangannya..
Lisannya akan menjadi pembuka pintu-pintu langit..
Ucapannya akan diijabah..
doanya akan diangkat tanpa penghalang..
doa ibu akan mampu menjadi penghancur kesulitan bagi anak keturunannya..
Dan mengeluhnya seorang ibu akan menjadi pemberat langkah setiap anggota keluarganya, termasuk bagi suaminya..
Maka pantang bagi seorang ibu untuk mengeluh,
karena keluhannya pun akan menjadi kenyataan,
sebagaimana harapan dan doanya pun akan menjadi kenyataan..
ucapan buruknya akan menjadi musibah bagi dirinya dan keluarganya
Lisan seorang ibu layaknya seperti Karomah para wali..
Maka berhati-hatilah
wahai para ibu
ketika anda menggunakan
senjata terampuh ini..
gunakan untuk bermunajat meminta kepada ALLAH agar suamimu dimudahkan dalam mencari nafkah..
Jangan mengeluhkan tentang dirinya.
Itu akan _semakin memberatkan dan menyukarkan kehidupan anakmu _..
Gunakan untuk bermunajat meminta kemudahan dan Kesolehan atas anak-anakmu
jangan mengeluhkannya.
Karena itu akan menjadi benar adanya..
Subhanallah
untuk para IBU Semoga bermanfaat.....
Kamis, 18 Oktober 2018
HUKUM WANITA YANG DITALAK
MATERI KELUARA SAMAWA:
HUKUM WANITA YANG DITALAK
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa talak ada dua macam : talak raj’i dan talak ba’in. Berikut keterangan hukum masing-masing dari wanita yang ditalak raj’i dan yang ditalak ba’in.
WANITA YANG DITALAK RAJ'I
Wanita yang ditalak raj’i masih berlaku hukum-hukum istri atasnya.
Dalilnya adalah firman Allah :
“Dan suami-suaminya lebih berhak merujuknya dalam masa ‘iddah itu, jika mereka (para suami) menghendaki perbaikan.” (al-Baqarah: 228)
Pada ayat ini, Allah menamakan suami yang telah menalak istrinya dengan talak raj’i sebagai suami yang berhak merujuknya. Ini menunjukkan bahwa wanita yang ditalak raj’i adalah istri yang berlaku atasnya hukum-hukum istri yang tidak ditalak.
Begitu pula, Allah berfirman:
“Janganlah kalian keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar melainkan jika mereka melakukan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kalian tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru1.” (ath-Thalaq: 1)
Pada ayat ini, Allah memerintahkan agar istri yang ditalak tetap tinggal bersama suaminya di rumah yang ditinggalinya dan Allah menisbahkan rumah itu kepadanya sebagai rumahnya. Ini menunjukkan bahwa ia masih istrinya, karena seandainya tidak demikian, tentulah ia tidak boleh lagi tinggal bersamanya, dan rumah suaminya bukan lagi rumahnya.
Selama masa ‘iddah, istri yang ditalak raj’i berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal. Wajib baginya tinggal di rumah yang ditinggalinya bersama suaminya dan makan apa yang dimakan suaminya sebagaimana layaknya istri. Wajib baginya menaati suaminya pada batas-batas yang ma’ruf dan tidak boleh keluar rumah untuk suatu hajat tanpa seizin suaminya. Halal baginya membuka auratnya di hadapan suaminya, berkhalwat dengannya, berdandan untuknya, bercanda dengannya, tertawa dengannya, safar bersamanya, dan seluruh perkara yang berlaku antara suami istri masih berlaku pada istri yang ditalak raj’i.
Oleh karena itu, suaminya berhak merujuknya kapan saja ia mau tanpa dipersyaratkan adanya kerelaan istri, kecuali dalam masalah pembagian jatah gilir pada kehidupan poligami. Istri yang ditalak raj’i tidak punya hak untuk digilir, karena ia telah ditalak.
Demikian pula, suami tidak boleh menggaulinya tanpa niat rujuk, sebagaimana akan diterangkan nanti.
WANITA YANG DITALAK BA'IN
Telah lewat keterangan bahwa talak ba’in ada dua jenis:
1. Talak ba’in bainunah shugra’ atau perpisahan kecil
Jenis ini pada wanita yang ditalak sebelum digauli. Artinya, tidak halal baginya untuk merujuknya kecuali dengan akad nikah yang baru. Kapan saja ia mau, maka boleh menikahinya kembali dengan akad baru.
2. Talak ba’in bainunah kubra’ atau perpisahan besar
Jenis ini pada wanita yang ditalak dengan talak tiga. Artinya, tidak halal lagi untuk dinikahinya sampai digauli oleh suami yang lain dengan pernikahan yang sah.2.
Jadi, syarat yang harus terpenuhi agar halal kembali untuk dinikahinya adalah:
a. Dinikahi suami yang lain dengan pernikahan yang sah.
Dalilnya adalah firman Allah :
“Talak (yang dapat dirujuki) itu dua kali.” (al-Baqarah: 229)
“Kemudian jika si suami menalaknya (sesudah talak yang kedua), perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga menikah dengan suami yang lain.” (al-Baqarah: 230)
Ayat ini menunjukkan bahwa pernikahan itu harus pernikahan yang sah, karena Allah l menamainya sebagai suami yang lain. Artinya, pernikahan yang sah yang dengannya keduanya menjadi suami istri. Dengan demikian, pernikahan yang tidak sah (fasid atau batil) tidak memenuhi syarat.
Begitu pula, tidaklah memenuhi syarat suatu pernikahan yang bertujuan sekadar untuk menjadikannya halal bagi suami pertamanya, sebagaimana akan diterangkan nanti.
As-Sa’di dalam Taisir al-Karim ar-Rahman menerangkan, “Dipersyaratkan bahwa suami lain yang menikahinya karena memang menginginkannya. Bila ia menikahinya dengan maksud sekadar menjadikan halal bagi suami pertamanya, sesungguhnya itu bukanlah pernikahan dan tidak bermanfaat menjadikannya halal bagi suami pertamanya.”
Nabi n telah bersabda,
لَعَنَ رَسُولُ اَللَّهِ n اَلْمُحَلِّلَ وَالْمُحَلَّلَ لَهُ.
“Rasulullah n melaknat lelaki yang menikahi wanita yang ditalak tiga untuk menghalalkannya (bagi suami pertamanya) dan yang dihalalkan untuknya (suami pertamanya).” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan lainnya dari Ibnu Mas’ud z, disahihkan oleh al-Albani)3
Keduanya dilaknat, karena kerjasama dalam melakukan dosa. Inilah pendapat jumhur ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in, serta imam-imam Islam setelahnya. Tampak jelas dengan ini, kekeliruan pendapat sekelompok ulama yang membolehkan hal itu dan menganggap pelakunya mendapat pahala karena telah menjadi sebab hilangnya sekian mafsadah dengan menghalalkan kembalinya wanita itu kepada suami pertamanya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah membantah mereka—sebagaimana dalam Majmu’ al-Fatawa—bahwa perbuatan tersebut termasuk dalam kategori rekayasa terlarang yang bertujuan menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah.
b. Digauli olehnya.
Dipersyaratkan pula bahwa suami yang lain itu telah menggaulinya.
Sebagian ulama berdalil untuk persyaratan ini dengan ayat ini juga. Namun, Ibnu ‘Utsaimin tidak setuju dengan pendalilan ini. Beliau mengatakan bahwa ayat ini hanya menunjukkan persyaratan telah dinikahi oleh suami yang lain dengan pernikahan yang sah. Adapun persyaratan telah digauli oleh suami yang lain, dalilnya adalah hadits ‘Aisyah :
أَنَّ امْرَأَةَ رِفَاعَةَ الْقُرَظِيِّ جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللهِ n فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ رِفَاعَةَ طَلَّقَنِي فَبَتَّ طَلاَقِي، وَإِنِّي نَكَحْتُ بَعْدَهُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الزُّبَيْرِ الْقُرَظِيَّ وَإِنَّمَا مَعَهُ مِثْلُ الْهُدْبَةِ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ n: لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ، لاَ، حَتَّى يَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ وَتَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ
"(Mantan) istri Rifa’ah al-Qurazhi datang menemui Rasulullah n lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Rifa’ah telah menalakku dengan talak selamanya. Aku kemudian menikah setelahnya dengan ‘Abdurrahman bin Zubair al-Qurazhi, tetapi punyanya hanya seperti rumbai kain4.”
Rasulullah n bersabda, “Barangkali kamu ingin kembali kepada Rifa’ah. Tidak boleh, sampai ‘Abdurrahman merasakan nikmatnya senggama denganmu dan kamu merasakan nikmatnya senggama dengannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Cukup dalam hal ini, minimal yang dinamakan jima’, yaitu terbenamnya seluruh kepala zakar ke dalam farji.5
Hal ini tentu ditandai adanya ereksi (syahwat) sehingga kelezatan jima’ dapat dirasakan.
Kasus ‘Abdurrahman bin az-Zubair z menunjukkan syarat ini, karena zakarnya tidak ereksi sehingga tidak diperhitungkan oleh Rasulullah n. Jadi, tidak dipersyaratkan harus senggama secara sempurna. idak dipersyaratkan pula harus terjadi inzal (ejakulasi), karena hal ini tidak terkandung dalam hadits tersebut.
Oleh karena itu, Ibnu ‘Utsaimin, Ibnul Qayyim, dan jumhur (mayoritas) ulama menegaskan bahwa inzal (ejakulasi) bukan syarat.
Wanita yang berpisah dengan suaminya baik dengan bainunah shugra’ (perpisahan kecil)6 maupun bainunah kubra’ (perpisahan besar) statusnya bukan istri lagi. Maka dari itu, di masa ‘iddah tidak boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengannya dan membuka aurat di hadapannya, serta tidak ada hak nafkah dan tempat tinggal baginya kecuali bagi yang hamil (untuk janinnya).
Catatan Kaki:
1 Yaitu keinginan untuk bersatu kembali dengan cara rujuk.
2 Ada yang berpendapat hanya dipersyaratkan pernikahan yang sah tanpa syarat digauli olehnya. Pendapat ini lemah.
3 Diriwayatkan pula dari sahabat yang lain. Lihat kitab al-Irwa’ no. 1897.
4 Maksudnya, syahwatnya lemah sehingga zakarnya tidak ereksi.
5 Jika tidak punya kepala zakar karena putus, cukup terbenamnya seukuran kepala zakar dari zakarnya yang tersisa.
6 Termasuk yang pisah khulu’, baik dikatakan khulu’ itu jatuh sebagai talak atau sebagai fasakh.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
HUKUM WANITA YANG DITALAK
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa talak ada dua macam : talak raj’i dan talak ba’in. Berikut keterangan hukum masing-masing dari wanita yang ditalak raj’i dan yang ditalak ba’in.
WANITA YANG DITALAK RAJ'I
Wanita yang ditalak raj’i masih berlaku hukum-hukum istri atasnya.
Dalilnya adalah firman Allah :
“Dan suami-suaminya lebih berhak merujuknya dalam masa ‘iddah itu, jika mereka (para suami) menghendaki perbaikan.” (al-Baqarah: 228)
Pada ayat ini, Allah menamakan suami yang telah menalak istrinya dengan talak raj’i sebagai suami yang berhak merujuknya. Ini menunjukkan bahwa wanita yang ditalak raj’i adalah istri yang berlaku atasnya hukum-hukum istri yang tidak ditalak.
Begitu pula, Allah berfirman:
“Janganlah kalian keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar melainkan jika mereka melakukan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Allah. Barang siapa melanggar hukum-hukum Allah maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri. Kalian tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru1.” (ath-Thalaq: 1)
Pada ayat ini, Allah memerintahkan agar istri yang ditalak tetap tinggal bersama suaminya di rumah yang ditinggalinya dan Allah menisbahkan rumah itu kepadanya sebagai rumahnya. Ini menunjukkan bahwa ia masih istrinya, karena seandainya tidak demikian, tentulah ia tidak boleh lagi tinggal bersamanya, dan rumah suaminya bukan lagi rumahnya.
Selama masa ‘iddah, istri yang ditalak raj’i berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal. Wajib baginya tinggal di rumah yang ditinggalinya bersama suaminya dan makan apa yang dimakan suaminya sebagaimana layaknya istri. Wajib baginya menaati suaminya pada batas-batas yang ma’ruf dan tidak boleh keluar rumah untuk suatu hajat tanpa seizin suaminya. Halal baginya membuka auratnya di hadapan suaminya, berkhalwat dengannya, berdandan untuknya, bercanda dengannya, tertawa dengannya, safar bersamanya, dan seluruh perkara yang berlaku antara suami istri masih berlaku pada istri yang ditalak raj’i.
Oleh karena itu, suaminya berhak merujuknya kapan saja ia mau tanpa dipersyaratkan adanya kerelaan istri, kecuali dalam masalah pembagian jatah gilir pada kehidupan poligami. Istri yang ditalak raj’i tidak punya hak untuk digilir, karena ia telah ditalak.
Demikian pula, suami tidak boleh menggaulinya tanpa niat rujuk, sebagaimana akan diterangkan nanti.
WANITA YANG DITALAK BA'IN
Telah lewat keterangan bahwa talak ba’in ada dua jenis:
1. Talak ba’in bainunah shugra’ atau perpisahan kecil
Jenis ini pada wanita yang ditalak sebelum digauli. Artinya, tidak halal baginya untuk merujuknya kecuali dengan akad nikah yang baru. Kapan saja ia mau, maka boleh menikahinya kembali dengan akad baru.
2. Talak ba’in bainunah kubra’ atau perpisahan besar
Jenis ini pada wanita yang ditalak dengan talak tiga. Artinya, tidak halal lagi untuk dinikahinya sampai digauli oleh suami yang lain dengan pernikahan yang sah.2.
Jadi, syarat yang harus terpenuhi agar halal kembali untuk dinikahinya adalah:
a. Dinikahi suami yang lain dengan pernikahan yang sah.
Dalilnya adalah firman Allah :
“Talak (yang dapat dirujuki) itu dua kali.” (al-Baqarah: 229)
“Kemudian jika si suami menalaknya (sesudah talak yang kedua), perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga menikah dengan suami yang lain.” (al-Baqarah: 230)
Ayat ini menunjukkan bahwa pernikahan itu harus pernikahan yang sah, karena Allah l menamainya sebagai suami yang lain. Artinya, pernikahan yang sah yang dengannya keduanya menjadi suami istri. Dengan demikian, pernikahan yang tidak sah (fasid atau batil) tidak memenuhi syarat.
Begitu pula, tidaklah memenuhi syarat suatu pernikahan yang bertujuan sekadar untuk menjadikannya halal bagi suami pertamanya, sebagaimana akan diterangkan nanti.
As-Sa’di dalam Taisir al-Karim ar-Rahman menerangkan, “Dipersyaratkan bahwa suami lain yang menikahinya karena memang menginginkannya. Bila ia menikahinya dengan maksud sekadar menjadikan halal bagi suami pertamanya, sesungguhnya itu bukanlah pernikahan dan tidak bermanfaat menjadikannya halal bagi suami pertamanya.”
Nabi n telah bersabda,
لَعَنَ رَسُولُ اَللَّهِ n اَلْمُحَلِّلَ وَالْمُحَلَّلَ لَهُ.
“Rasulullah n melaknat lelaki yang menikahi wanita yang ditalak tiga untuk menghalalkannya (bagi suami pertamanya) dan yang dihalalkan untuknya (suami pertamanya).” (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan lainnya dari Ibnu Mas’ud z, disahihkan oleh al-Albani)3
Keduanya dilaknat, karena kerjasama dalam melakukan dosa. Inilah pendapat jumhur ulama dari kalangan sahabat dan tabi’in, serta imam-imam Islam setelahnya. Tampak jelas dengan ini, kekeliruan pendapat sekelompok ulama yang membolehkan hal itu dan menganggap pelakunya mendapat pahala karena telah menjadi sebab hilangnya sekian mafsadah dengan menghalalkan kembalinya wanita itu kepada suami pertamanya.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah telah membantah mereka—sebagaimana dalam Majmu’ al-Fatawa—bahwa perbuatan tersebut termasuk dalam kategori rekayasa terlarang yang bertujuan menghalalkan sesuatu yang diharamkan Allah.
b. Digauli olehnya.
Dipersyaratkan pula bahwa suami yang lain itu telah menggaulinya.
Sebagian ulama berdalil untuk persyaratan ini dengan ayat ini juga. Namun, Ibnu ‘Utsaimin tidak setuju dengan pendalilan ini. Beliau mengatakan bahwa ayat ini hanya menunjukkan persyaratan telah dinikahi oleh suami yang lain dengan pernikahan yang sah. Adapun persyaratan telah digauli oleh suami yang lain, dalilnya adalah hadits ‘Aisyah :
أَنَّ امْرَأَةَ رِفَاعَةَ الْقُرَظِيِّ جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللهِ n فَقَالَتْ: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ رِفَاعَةَ طَلَّقَنِي فَبَتَّ طَلاَقِي، وَإِنِّي نَكَحْتُ بَعْدَهُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الزُّبَيْرِ الْقُرَظِيَّ وَإِنَّمَا مَعَهُ مِثْلُ الْهُدْبَةِ. قَالَ رَسُولُ اللَّهِ n: لَعَلَّكِ تُرِيدِينَ أَنْ تَرْجِعِي إِلَى رِفَاعَةَ، لاَ، حَتَّى يَذُوقَ عُسَيْلَتَكِ وَتَذُوقِي عُسَيْلَتَهُ
"(Mantan) istri Rifa’ah al-Qurazhi datang menemui Rasulullah n lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya Rifa’ah telah menalakku dengan talak selamanya. Aku kemudian menikah setelahnya dengan ‘Abdurrahman bin Zubair al-Qurazhi, tetapi punyanya hanya seperti rumbai kain4.”
Rasulullah n bersabda, “Barangkali kamu ingin kembali kepada Rifa’ah. Tidak boleh, sampai ‘Abdurrahman merasakan nikmatnya senggama denganmu dan kamu merasakan nikmatnya senggama dengannya.” (Muttafaq ‘alaih)
Cukup dalam hal ini, minimal yang dinamakan jima’, yaitu terbenamnya seluruh kepala zakar ke dalam farji.5
Hal ini tentu ditandai adanya ereksi (syahwat) sehingga kelezatan jima’ dapat dirasakan.
Kasus ‘Abdurrahman bin az-Zubair z menunjukkan syarat ini, karena zakarnya tidak ereksi sehingga tidak diperhitungkan oleh Rasulullah n. Jadi, tidak dipersyaratkan harus senggama secara sempurna. idak dipersyaratkan pula harus terjadi inzal (ejakulasi), karena hal ini tidak terkandung dalam hadits tersebut.
Oleh karena itu, Ibnu ‘Utsaimin, Ibnul Qayyim, dan jumhur (mayoritas) ulama menegaskan bahwa inzal (ejakulasi) bukan syarat.
Wanita yang berpisah dengan suaminya baik dengan bainunah shugra’ (perpisahan kecil)6 maupun bainunah kubra’ (perpisahan besar) statusnya bukan istri lagi. Maka dari itu, di masa ‘iddah tidak boleh berkhalwat (berdua-duaan) dengannya dan membuka aurat di hadapannya, serta tidak ada hak nafkah dan tempat tinggal baginya kecuali bagi yang hamil (untuk janinnya).
Catatan Kaki:
1 Yaitu keinginan untuk bersatu kembali dengan cara rujuk.
2 Ada yang berpendapat hanya dipersyaratkan pernikahan yang sah tanpa syarat digauli olehnya. Pendapat ini lemah.
3 Diriwayatkan pula dari sahabat yang lain. Lihat kitab al-Irwa’ no. 1897.
4 Maksudnya, syahwatnya lemah sehingga zakarnya tidak ereksi.
5 Jika tidak punya kepala zakar karena putus, cukup terbenamnya seukuran kepala zakar dari zakarnya yang tersisa.
6 Termasuk yang pisah khulu’, baik dikatakan khulu’ itu jatuh sebagai talak atau sebagai fasakh.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Mutiara Habib Umar Bin Hafidz
"Sebagaimana engkau membersihkan wajahmu agar indah dipandang orang, maka bersihkan pula hatimu agar indah dipandang Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Semua persahabatan yang terbina di muka bumi ini akan menjadi permusuhan di hari akhirat kecuali persahabatan yang dibina dengan ketaqwaan."
- Habib Umar bin Hafidz
“Syukuri apa yang kau miliki. Jangan iri dengan apa yang orang lain miliki, maka Allah SWT akan memberimu apa yang belum kau miliki.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Ada manusia yang amalnya seperti gunung di dunia namun di akhirat umpama debu yang berterbangan."
- Habib Umar bin Hafidz
"Menjaga perasaan seorang muslim adalah ibadah. Menyakiti hati seorang muslim dosanya lebih besar dari menghancurkan ka'bah. Siapa saja yang membuat senang hati seorang muslim, maka Allah akan membuatnya senang kelak di hari akhir."
- Habib Umar bin Hafidz
"Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya."
- Habib Umar bin Hafidz
“Bila aku kecewa pada mereka yang banyak menyakitiku, aku teringat pada Rasulullah yang senantiasa memaafkan semua orang yang menyakiti beliau. Shallallahu alaihi wa sallam.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Suatu saat kau akan dapati sesuatu yang kau pinta dari Allah sejak lama, mungkin sejak masa kecilmu yang bahkan kau sudah lupakan itu, tapi Allah tak akan melupakannya."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika kaulihat seseorang jauh dari Tuhannya, jangan kauejek dia. Allah lebih dekat kepada pendosa ketimbang orang-orang yang sombong."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika kamu ingin untuk berada dekat dengan Nabi Muhammad, maka kamu perlu untuk bangun malam dan melaksanakan Tahajjud."
- Habib Umar bin Hafidz
“Bila aku merasa harus membalas kejahatan orang terhadapku, aku teringat Rasulullah ketika beliau dilempari batu, dipukul, dan diusir dari Thoif, maka beliau hanya berdoa kebaikan dan hidayah untuk seluruh kampung tersebut, shalallahu alaihi wa sallam.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Ramai wanita yang meniru wanita-wanita di TV, sehinggakan mereka tidak kenal lagi siapa Sayyidatina Fatimah Binti Rasulullah SAW."
- Habib Umar bin Hafidz
"Sungguh celaka la orang orang yang tidak melihat wajahnya Nabi Muhammad di akhirat kelak,iaitu orang orang yang mengagungkan para pemain bola sepak dan para artis lebih dari mengagungkan Rasulullah Saw dan para sahabat r.a."
- Habib Umar bin Hafidz
"Layanlah orang tuamu seperti Raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti Raja."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika jernih keadaan seorang mukmin, maka dia tak akan sabar untuk zikir kepada Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah , maka Allah akan penuhi hatinya dengan rahmat dan ketenangan di setiap waktu."
- Habib Umar bin Hafidz
"Didiklah mata hati supaya jangan memandang hina pada orang lain walaupun dengan ahli maksiat."
- Habib Umar bin Hafidz
"Seandainya Allah perlihatkan pahala kesabaran, pasti ramai manusia yang berlumba lumba mendekati ujian."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jangan sibuk dengan hal orang lain. Jaga lah hati kamu. Biarkan hati kamu senantiasa bersujud kepada Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Wahai kamu semua yang mengharapkan pandangan daripada Allah, berselawatlah kepada Rasulullah Saw."
- Habib Umar bin Hafidz
"Sebagaimana engkau membersihkan wajahmu agar indah dipandang orang, maka bersihkan pula hatimu agar indah dipandang Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Semua persahabatan yang terbina di muka bumi ini akan menjadi permusuhan di hari akhirat kecuali persahabatan yang dibina dengan ketaqwaan."
- Habib Umar bin Hafidz
“Syukuri apa yang kau miliki. Jangan iri dengan apa yang orang lain miliki, maka Allah SWT akan memberimu apa yang belum kau miliki.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Ada manusia yang amalnya seperti gunung di dunia namun di akhirat umpama debu yang berterbangan."
- Habib Umar bin Hafidz
"Menjaga perasaan seorang muslim adalah ibadah. Menyakiti hati seorang muslim dosanya lebih besar dari menghancurkan ka'bah. Siapa saja yang membuat senang hati seorang muslim, maka Allah akan membuatnya senang kelak di hari akhir."
- Habib Umar bin Hafidz
"Orang yang tinggi akhlaknya, walaupun rendah ilmunya lebih mulia dari orang yang banyak ilmunya tapi kurang akhlaknya."
- Habib Umar bin Hafidz
“Bila aku kecewa pada mereka yang banyak menyakitiku, aku teringat pada Rasulullah yang senantiasa memaafkan semua orang yang menyakiti beliau. Shallallahu alaihi wa sallam.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Suatu saat kau akan dapati sesuatu yang kau pinta dari Allah sejak lama, mungkin sejak masa kecilmu yang bahkan kau sudah lupakan itu, tapi Allah tak akan melupakannya."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika kaulihat seseorang jauh dari Tuhannya, jangan kauejek dia. Allah lebih dekat kepada pendosa ketimbang orang-orang yang sombong."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika kamu ingin untuk berada dekat dengan Nabi Muhammad, maka kamu perlu untuk bangun malam dan melaksanakan Tahajjud."
- Habib Umar bin Hafidz
“Bila aku merasa harus membalas kejahatan orang terhadapku, aku teringat Rasulullah ketika beliau dilempari batu, dipukul, dan diusir dari Thoif, maka beliau hanya berdoa kebaikan dan hidayah untuk seluruh kampung tersebut, shalallahu alaihi wa sallam.”
- Habib Umar bin Hafidz
"Ramai wanita yang meniru wanita-wanita di TV, sehinggakan mereka tidak kenal lagi siapa Sayyidatina Fatimah Binti Rasulullah SAW."
- Habib Umar bin Hafidz
"Sungguh celaka la orang orang yang tidak melihat wajahnya Nabi Muhammad di akhirat kelak,iaitu orang orang yang mengagungkan para pemain bola sepak dan para artis lebih dari mengagungkan Rasulullah Saw dan para sahabat r.a."
- Habib Umar bin Hafidz
"Layanlah orang tuamu seperti Raja, maka rezekimu juga akan menjadi seperti Raja."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jika jernih keadaan seorang mukmin, maka dia tak akan sabar untuk zikir kepada Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Orang yang selalu mempunyai hubungan dengan Allah , maka Allah akan penuhi hatinya dengan rahmat dan ketenangan di setiap waktu."
- Habib Umar bin Hafidz
"Didiklah mata hati supaya jangan memandang hina pada orang lain walaupun dengan ahli maksiat."
- Habib Umar bin Hafidz
"Seandainya Allah perlihatkan pahala kesabaran, pasti ramai manusia yang berlumba lumba mendekati ujian."
- Habib Umar bin Hafidz
"Jangan sibuk dengan hal orang lain. Jaga lah hati kamu. Biarkan hati kamu senantiasa bersujud kepada Allah."
- Habib Umar bin Hafidz
"Wahai kamu semua yang mengharapkan pandangan daripada Allah, berselawatlah kepada Rasulullah Saw."
- Habib Umar bin Hafidz
HAK-HAK WANITA DALAM MENJALANI MASA IDDAH
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Setelah kita mengetahui pengertian ‘iddah dan berapa lama masa ‘iddah pada beberapa wanita (sebagaimana ulasan di sini), yang akan diulas kali ini adalah beberapa hak yang tetap diperoleh wanita ketika masa ‘iddahnya. Juga dijelaskan pula apa saja yang mesti dilakukan oleh wanita yang mengalami masa ‘iddah.
1- Untuk wanita yang mengalami masa ‘iddah karena talak roj’iy (talak yang masih bisa dirujuki), maka ia masih memiliki hak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.
Hal ini dikarenakan wanita yang ditalak roj’iy (yang masih bisa dirujuki), masih berstatus sebagai istri. Suami bisa saja rujuk kapan pun selama masa ‘iddah, tanpa melalui akad baru dan tanpa pula melalui ridho istri.
2- Untuk wanita yang ditalak ba-in (yang tidak bisa kembali kecuali dengan akad baru), maka ia masih mendapatkan hak rumah selama masa ‘iddah, namun tidak mendapatkan nafkah kecuali jika dalam keadaan hamil, maka tetap masih diberikan nafkah sampai melahirkan bahkan ketika mengasuh anak-anak tetap diberikan upah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ كُنَّ أُولَاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ
“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya” (QS. Ath Tholaq: 6).
Ayat ini menunjukkan kewajiban memberikan tempat tinggal bagi setiap wanita yang masih dalam masa ‘iddah. Dan juga menunjukkan pengecualian bagi wanita hamil yaitu masih mendapatkan nafkah selain tempat tinggal. Sebagaimana didukung pula dalam hadits lainnya mengenai kisah Fathimah binti Qois radhiyallahu ‘anha ketika ia diceraikan oleh suaminya, lantas Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
لاَ نَفَقَةَ لَكِ إِلاَّ أَنْ تَكُونِى حَامِلاً
“Tidak ada nafkah untukmu kecuali jika engkau dalam keadaan hamil” (HR. Abu Daud no. 2290. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Berlaku pula bagi wanita dalam masa ‘iddah yang ditinggal mati suaminya, yaitu ia masih mendapatkan hak tempat tinggal. Ada dalil khusus yang menerangkan hal ini. Dari Al Furai’ah binti Malik bin Sinan yang merupakan saudari Abu Sa’id Al Kudri, dia berkata,
أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْأَلُهُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَى أَهْلِهَا فِي بَنِي خُدْرَةَ فَإِنَّ زَوْجَهَا خَرَجَ فِي طَلَبِ أَعْبُدٍ لَهُ أَبَقُوا حَتَّى إِذَا كَانُوا بِطَرَفِ الْقَدُومِ لَحِقَهُمْ فَقَتَلُوهُ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي فَإِنِّي لَمْ يَتْرُكْنِي فِي مَسْكَنٍ يَمْلِكُهُ وَلَا نَفَقَةٍ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ قَالَتْ فَخَرَجْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي الْحُجْرَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ دَعَانِي أَوْ أَمَرَ بِي فَدُعِيتُ لَهُ فَقَالَ كَيْفَ قُلْتِ فَرَدَدْتُ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ الَّتِي ذَكَرْتُ مِنْ شَأْنِ زَوْجِي قَالَتْ فَقَالَ امْكُثِي فِي بَيْتِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ قَالَتْ فَاعْتَدَدْتُ فِيهِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
“Ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin kepada beliau untuk kembali kepada keluarganya di Bani Khudrah karena suaminya keluar mencari beberapa budaknya yang melarikan diri hingga setelah mereka berada di Tharaf Al Qadum ia bertemu dengan mereka lalu mereka membunuhnya. Dia berkata, “Aku meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kembali kepada keluargaku karena suamiku tidak meninggalkan rumah dan harta untukku.” Ia berkata, “Kemudian aku keluar hingga setelah sampai di sebuah ruangan atau di masjid, beliau memanggilku dan memerintahkan agar aku datang. Kemudian beliau berkata, “Apa yang tadi engkau katakan?” Kemudian aku kembali menyebutkan kisah yang telah saya sebutkan, mengenai keadaan suamiku. Kemudian beliau bersabda, “Tinggallah di rumahmu hingga selesai masa ‘iddahmu.” Ia berkata, “Aku melewati masa ‘iddah di tempat tersebut selama empat bulan sepuluh hari.” (HR. Abu Daud no. 2300, At Tirmidzi no. 1204. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3- Bagi wanita yang ditinggal mati suaminya, maka ia wajib menjalani masa ihdaad (berkabung), di mana ketika itu ia tidak boleh berhias diri dan tidak boleh memakai harum-haruman. Mengenai masa ihdaad disebutkan dalam hadits,
لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ ، إِلاَّ عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
“Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung (menjalani masa ihdaad) atas kematian seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas kematian suaminya, yaitu (selama) empat bulan sepuluh hari.” (HR. Bukhari no. 5334 dan Muslim no. 1491).
Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha berkata,
كُنَّا نُنْهَى أَنْ نُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَلَا نَكْتَحِلَ وَلَا نَتَطَيَّبَ وَلَا نَلْبَسَ ثَوْبًا مَصْبُوغًا إِلَّا ثَوْبَ عَصْبٍ وَقَدْ رُخِّصَ لَنَا عِنْدَ الطُّهْرِ إِذَا اغْتَسَلَتْ إِحْدَانَا مِنْ مَحِيضِهَا فِي نُبْذَةٍ مِنْ كُسْتِ أَظْفَارٍ وَكُنَّا نُنْهَى عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ
“Kami dilarang ihdaad (berkabung) atas kematian seseorang di atas tiga hari kecuali atas kematian suami, yaitu selama empat bulan sepuluh hari. Selama masa itu kami tidak boleh bercelak, tidak boleh memakai wewangian, tidak boleh memakai pakaian yang berwarna kecuali pakaian ashab. Dan kami diberi keringanan bila hendak mandi seusai haid untuk menggunakan sebatang kayu wangi. Dan kami juga dilarang mengantar jenazah.” (HR. Bukhari no. 302 dan Muslim no. 2739).
Yang dimaksud dengan pakaian dalam hadits tersebut, yang tidak boleh dipakai dalam masa ihdaad (berkabung) adalah pakaian yang bukan perhiasan diri.
4- Untuk wanita yang ditinggal mati suaminya dan wanita yang telah ditalak ba-in (yang mesti kembali dengan akad baru) di mana wanita talak ba-in di sini tidak harus melakukan ihdaad (berkabung), maka ia tetap di rumah suami selama masa ‘iddah kecuali ada hajat.
Referensi:
At Tadzhib fii Adillati Matan Al Ghoyah wat Taqrib (Matan Abi Syuja’), Prof. Dr. Musthofa Daib Al Bugho, terbitan Darul Musthofa, cetakan ke-11, 1428 H.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Setelah kita mengetahui pengertian ‘iddah dan berapa lama masa ‘iddah pada beberapa wanita (sebagaimana ulasan di sini), yang akan diulas kali ini adalah beberapa hak yang tetap diperoleh wanita ketika masa ‘iddahnya. Juga dijelaskan pula apa saja yang mesti dilakukan oleh wanita yang mengalami masa ‘iddah.
1- Untuk wanita yang mengalami masa ‘iddah karena talak roj’iy (talak yang masih bisa dirujuki), maka ia masih memiliki hak mendapatkan tempat tinggal dan nafkah.
Hal ini dikarenakan wanita yang ditalak roj’iy (yang masih bisa dirujuki), masih berstatus sebagai istri. Suami bisa saja rujuk kapan pun selama masa ‘iddah, tanpa melalui akad baru dan tanpa pula melalui ridho istri.
2- Untuk wanita yang ditalak ba-in (yang tidak bisa kembali kecuali dengan akad baru), maka ia masih mendapatkan hak rumah selama masa ‘iddah, namun tidak mendapatkan nafkah kecuali jika dalam keadaan hamil, maka tetap masih diberikan nafkah sampai melahirkan bahkan ketika mengasuh anak-anak tetap diberikan upah. Hal ini berdasarkan firman Allah Ta’ala,
أَسْكِنُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ سَكَنْتُمْ مِنْ وُجْدِكُمْ وَلَا تُضَارُّوهُنَّ لِتُضَيِّقُوا عَلَيْهِنَّ وَإِنْ كُنَّ أُولَاتِ حَمْلٍ فَأَنْفِقُوا عَلَيْهِنَّ حَتَّى يَضَعْنَ حَمْلَهُنَّ فَإِنْ أَرْضَعْنَ لَكُمْ فَآَتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ
“Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu dan janganlah kamu menyusahkan mereka untuk menyempitkan (hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga mereka bersalin, kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka berikanlah kepada mereka upahnya” (QS. Ath Tholaq: 6).
Ayat ini menunjukkan kewajiban memberikan tempat tinggal bagi setiap wanita yang masih dalam masa ‘iddah. Dan juga menunjukkan pengecualian bagi wanita hamil yaitu masih mendapatkan nafkah selain tempat tinggal. Sebagaimana didukung pula dalam hadits lainnya mengenai kisah Fathimah binti Qois radhiyallahu ‘anha ketika ia diceraikan oleh suaminya, lantas Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya,
لاَ نَفَقَةَ لَكِ إِلاَّ أَنْ تَكُونِى حَامِلاً
“Tidak ada nafkah untukmu kecuali jika engkau dalam keadaan hamil” (HR. Abu Daud no. 2290. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Berlaku pula bagi wanita dalam masa ‘iddah yang ditinggal mati suaminya, yaitu ia masih mendapatkan hak tempat tinggal. Ada dalil khusus yang menerangkan hal ini. Dari Al Furai’ah binti Malik bin Sinan yang merupakan saudari Abu Sa’id Al Kudri, dia berkata,
أَنَّهَا جَاءَتْ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْأَلُهُ أَنْ تَرْجِعَ إِلَى أَهْلِهَا فِي بَنِي خُدْرَةَ فَإِنَّ زَوْجَهَا خَرَجَ فِي طَلَبِ أَعْبُدٍ لَهُ أَبَقُوا حَتَّى إِذَا كَانُوا بِطَرَفِ الْقَدُومِ لَحِقَهُمْ فَقَتَلُوهُ فَسَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي فَإِنِّي لَمْ يَتْرُكْنِي فِي مَسْكَنٍ يَمْلِكُهُ وَلَا نَفَقَةٍ قَالَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَعَمْ قَالَتْ فَخَرَجْتُ حَتَّى إِذَا كُنْتُ فِي الْحُجْرَةِ أَوْ فِي الْمَسْجِدِ دَعَانِي أَوْ أَمَرَ بِي فَدُعِيتُ لَهُ فَقَالَ كَيْفَ قُلْتِ فَرَدَدْتُ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ الَّتِي ذَكَرْتُ مِنْ شَأْنِ زَوْجِي قَالَتْ فَقَالَ امْكُثِي فِي بَيْتِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الْكِتَابُ أَجَلَهُ قَالَتْ فَاعْتَدَدْتُ فِيهِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
“Ia datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta izin kepada beliau untuk kembali kepada keluarganya di Bani Khudrah karena suaminya keluar mencari beberapa budaknya yang melarikan diri hingga setelah mereka berada di Tharaf Al Qadum ia bertemu dengan mereka lalu mereka membunuhnya. Dia berkata, “Aku meminta izin kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk kembali kepada keluargaku karena suamiku tidak meninggalkan rumah dan harta untukku.” Ia berkata, “Kemudian aku keluar hingga setelah sampai di sebuah ruangan atau di masjid, beliau memanggilku dan memerintahkan agar aku datang. Kemudian beliau berkata, “Apa yang tadi engkau katakan?” Kemudian aku kembali menyebutkan kisah yang telah saya sebutkan, mengenai keadaan suamiku. Kemudian beliau bersabda, “Tinggallah di rumahmu hingga selesai masa ‘iddahmu.” Ia berkata, “Aku melewati masa ‘iddah di tempat tersebut selama empat bulan sepuluh hari.” (HR. Abu Daud no. 2300, At Tirmidzi no. 1204. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
3- Bagi wanita yang ditinggal mati suaminya, maka ia wajib menjalani masa ihdaad (berkabung), di mana ketika itu ia tidak boleh berhias diri dan tidak boleh memakai harum-haruman. Mengenai masa ihdaad disebutkan dalam hadits,
لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلاَثِ لَيَالٍ ، إِلاَّ عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا
“Tidak dihalalkan bagi seorang wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung (menjalani masa ihdaad) atas kematian seseorang lebih dari tiga hari, kecuali atas kematian suaminya, yaitu (selama) empat bulan sepuluh hari.” (HR. Bukhari no. 5334 dan Muslim no. 1491).
Ummu Athiyah radhiyallahu ‘anha berkata,
كُنَّا نُنْهَى أَنْ نُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجٍ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَعَشْرًا وَلَا نَكْتَحِلَ وَلَا نَتَطَيَّبَ وَلَا نَلْبَسَ ثَوْبًا مَصْبُوغًا إِلَّا ثَوْبَ عَصْبٍ وَقَدْ رُخِّصَ لَنَا عِنْدَ الطُّهْرِ إِذَا اغْتَسَلَتْ إِحْدَانَا مِنْ مَحِيضِهَا فِي نُبْذَةٍ مِنْ كُسْتِ أَظْفَارٍ وَكُنَّا نُنْهَى عَنْ اتِّبَاعِ الْجَنَائِزِ
“Kami dilarang ihdaad (berkabung) atas kematian seseorang di atas tiga hari kecuali atas kematian suami, yaitu selama empat bulan sepuluh hari. Selama masa itu kami tidak boleh bercelak, tidak boleh memakai wewangian, tidak boleh memakai pakaian yang berwarna kecuali pakaian ashab. Dan kami diberi keringanan bila hendak mandi seusai haid untuk menggunakan sebatang kayu wangi. Dan kami juga dilarang mengantar jenazah.” (HR. Bukhari no. 302 dan Muslim no. 2739).
Yang dimaksud dengan pakaian dalam hadits tersebut, yang tidak boleh dipakai dalam masa ihdaad (berkabung) adalah pakaian yang bukan perhiasan diri.
4- Untuk wanita yang ditinggal mati suaminya dan wanita yang telah ditalak ba-in (yang mesti kembali dengan akad baru) di mana wanita talak ba-in di sini tidak harus melakukan ihdaad (berkabung), maka ia tetap di rumah suami selama masa ‘iddah kecuali ada hajat.
Referensi:
At Tadzhib fii Adillati Matan Al Ghoyah wat Taqrib (Matan Abi Syuja’), Prof. Dr. Musthofa Daib Al Bugho, terbitan Darul Musthofa, cetakan ke-11, 1428 H.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
ISTRI TIDAK DI NAFKAHI, OTOMATIS CERAI..?
MATERI KELUARGA SAMAWA :
ISTRI TIDAK DI NAFKAHI, OTOMATIS CERAI..?
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Kita akan perhatikan beberapa catatan berikut,
Pertama, Ketika manusia menikah, masing-masing pasangan, memiliki hak dan kewajiban. Memberi nafkah menjadi kewajiban dan tanggung jawab terbesar suami. Sementara melayani suami adalah tanggung jawab terbesar bagi istri.
Allah berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, disebabkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian manusia (lelaki) di atas sebagian yang lain (wanita) dan disebabkan mereka memberi nafkan dengan hartanya ….” (Q.S. an-Nisa’: 34)
Allah sebut suami sebagai pemimpin, agar istri dan anggota keluarga tunduk dan taat kepadanya, selama bukan untuk maksiat.
Di ayat lain, Allah berfirman,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Merupakan kewajiban bapak (orang yang mendapatkan anak) untuk memberikan nafkah kepada istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang wajar ….” (Q.S. Al-Baqarah:233)
Kedua, ketika salah satu atau bahkan kedua orang dari pasangan itu tidak menjalankan kewajibannya, BUKAN berarti nikah menjadi batal. Nikah tetap sah dan tidak otomatis cerai, sekalipun suami meninggalkan tanggung jawabnya atau istri tidak menjalankan kewajibannya.
Karena pelanggaran tanggung jawab dan kewajiban yang dilakukan oleh kedua pasangan dalam satu keluarga, bukan penyebab perceraian.
Oleh karena itu, ketika suami yang tidak memberi nafkah, pernikahan tidak otomatis cerai, sebagaimana ketika istri tidak mau taat kepada suami, pernikahan tidak langsung cerai.
Kita bisa simak ayat berikut,
وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا
"Para istri yang kalian khawatirkan melakukan nusyuz, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.. (QS. An-Nisa: 34).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan, ketika terjadi pelanggaran kewajiban yang dilakukan oleh istri, dengan melakukan nusyuz, Allah tidak menghukumi pernikahan mereka batal. Namun Allah berikan solusi dan saran, untuk perbaikan keluarga. Jika kedurhakaan yang dilakukan istri membatalkan pernikahan, tentu tidak perlu lagi solusi semacam ini. Karena mereka sudah bercerai.
Demikian pula ketika suami yang melakukan nusyuz. Suami menampakkan rasa bosan kepada istrinya, sehingga malas untuk tinggal bersama istrinya. Dan bahkan tidak dinafkahi. Dalam kasus ini, istri berhak mengajukan sulh (berdamai), dengan melepaskan sebagian haknya yang menjadi kewajiban suaminya, dalam rangka mempertahankan keluarga.
Artinya, posisi suami yang melanggar kewajiban, tidak menyebabkan kaluarga otomatis cerai. Allah berfirman,
وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ
"jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik." (QS. An-Nisa: 128).
Ketiga, bahwa perceraian sifatnya resmi. Artinya harus ada pernyataan dari pihak yang berwenang. Bisa suami yang menjatuhkannya atau pengadilan. Selama kedua pasangan beragama yang sama.
Imam Ibnu Baz menjelaskan, kapan seorang wanita bisa dianggap telah ditalak,
تعتبر المرأة طالقاً إذا أوقع زوجها عليها الطلاق ، وهو عاقل مختار ليس به مانع من موانع الطلاق كالجنون والسكر ، ونحو ذلك . وكانت المرأة طاهرة طهراً لم يجامعها فيه أو حاملاً أو آيسة
"Seorang wanita berstatus ditalak apabila, Suami menjatuhkan talak kepadanya. Ketika menjatuhkan talak, suami sehat akal, tidak dipaksa, tidak gila, tidak mabuk, atau semacamnya. Ketika menjatuhkan talak, istrinya sedang suci (tidak sedang haid) dan belum digauli, atau sedang hamil, atau sudah menapause." (Fatawa at-Talak Ibnu Baz, 1/35)
Termasuk juga, suami pergi lama tanpa meninggalkan kabar. Yang ini jelas pelanggaran dan kedzaliman. Tapi pernikahan tetap sah.
Dalam sebuah keterangan yang diriwayatkan Baihaqi, dinyatakan,
كتب عمر إِلى أُمراء الأجناد في رجال غابوا عن نسائهم يأمرهم أن يُنفقوا أو يُطلّقوا، فإِنْ طلَّقوا بعَثوا بنفقة ما مضى
"Umar radhiyallahu ‘anhu, mengirim surat kepada para pemimpin pasukan, memerintahkan untuk para suami yang meninggalkan istrinya, agar mereka memberikan nafkah atau mentalaknya. Jika mereka mentalak istrinya, mereka harus mengirim jatah nafkah selama dia tinggalkan dulu. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa surat ini shahih dari Umar bin Khatab. (HR. Baihaqi dan dishahihkan al-Albani dalam al-Irwa’, 2158).
Keempat, ketika salah satu dari kedua pasangan tidak melaksanakan kewajibannya, baik karena kesengajaan atau karena keterbatasan, maka pihak yang didzalimi haknya, boleh mengajukan pisah.
Allah melarang suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya, untuk mempertahankan istrinya, agar bisa semakin mendzliminya. Dia buat istrinya terkatung-katung, punya suami tidak pernah tanggung jawab.
Allah berfirman,
وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ
“Janganlah kamu pertahankan (dengan rujuk) mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.” (QS. al-Baqarah: 231)
Allah menjelaskan dalam ayat ini, suami yang telah menceraikan istrinya, hingga mendekati habisnya masa iddah, maka suami punya 2 pilihan:
Dirujuk dengan maksud baik, dalam rangka membangun keluarga yang sakinah. Dilepas jika tidak lagi menghendaki bersama istrinya.
Demikian pula wanita, dia berhak untuk gugat cerai, ketika suaminya tidak menjalankan kewajibannya. Sebagaimana suami tidak boleh menyusahkan istrinya, maka istri juga boleh membebaskan dirinya dari kesusahan yang disebabkan kedzaliman suaminya.
Sayid Sabiq mengatakan,
وإن على القاضي أن يزيل هذا الضرر. وإذا كان من المقرر أن يفرق القاضي من أجل الغيب بالزوج فإن عدم الانفاق يعد أشد إيذاءا للزوجة وظلما لها من وجود عيب بالزوج، فكان التفريق لعدم الانفاق أولى
"Wajib bagi hakim (KUA) untuk menghilangkan sesuatu yang membahayakan istri. Ketika dipahami bahwa hakim boleh memisahkan suami istri karena suami lama menghilang, sementara tidak memberi nafkah termasuk menyakiti dan mendzlimi istri, lebih menyakitkan dari pada sebatas adanya aib pada suami, maka wewenang hakim untuk memisahkan suami istri karena tidak memberi nafkah, lebih kuat. (Fiqh Sunah, 2/288).
Meskipun solusi pisah sebisa mungkin dijadikan pemecahan terakhir, selama masih memungkinkan diperbaiki.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
ISTRI TIDAK DI NAFKAHI, OTOMATIS CERAI..?
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Kita akan perhatikan beberapa catatan berikut,
Pertama, Ketika manusia menikah, masing-masing pasangan, memiliki hak dan kewajiban. Memberi nafkah menjadi kewajiban dan tanggung jawab terbesar suami. Sementara melayani suami adalah tanggung jawab terbesar bagi istri.
Allah berfirman,
الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ
“Lelaki adalah pemimpin bagi wanita, disebabkan kelebihan yang Allah berikan kepada sebagian manusia (lelaki) di atas sebagian yang lain (wanita) dan disebabkan mereka memberi nafkan dengan hartanya ….” (Q.S. an-Nisa’: 34)
Allah sebut suami sebagai pemimpin, agar istri dan anggota keluarga tunduk dan taat kepadanya, selama bukan untuk maksiat.
Di ayat lain, Allah berfirman,
وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ
“Merupakan kewajiban bapak (orang yang mendapatkan anak) untuk memberikan nafkah kepada istrinya dan memberinya pakaian dengan cara yang wajar ….” (Q.S. Al-Baqarah:233)
Kedua, ketika salah satu atau bahkan kedua orang dari pasangan itu tidak menjalankan kewajibannya, BUKAN berarti nikah menjadi batal. Nikah tetap sah dan tidak otomatis cerai, sekalipun suami meninggalkan tanggung jawabnya atau istri tidak menjalankan kewajibannya.
Karena pelanggaran tanggung jawab dan kewajiban yang dilakukan oleh kedua pasangan dalam satu keluarga, bukan penyebab perceraian.
Oleh karena itu, ketika suami yang tidak memberi nafkah, pernikahan tidak otomatis cerai, sebagaimana ketika istri tidak mau taat kepada suami, pernikahan tidak langsung cerai.
Kita bisa simak ayat berikut,
وَاللَّاتِي تَخَافُونَ نُشُوزَهُنَّ فَعِظُوهُنَّ وَاهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوهُنَّ فَإِنْ أَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوا عَلَيْهِنَّ سَبِيلًا
"Para istri yang kalian khawatirkan melakukan nusyuz, maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya.. (QS. An-Nisa: 34).
Dalam ayat ini Allah menjelaskan, ketika terjadi pelanggaran kewajiban yang dilakukan oleh istri, dengan melakukan nusyuz, Allah tidak menghukumi pernikahan mereka batal. Namun Allah berikan solusi dan saran, untuk perbaikan keluarga. Jika kedurhakaan yang dilakukan istri membatalkan pernikahan, tentu tidak perlu lagi solusi semacam ini. Karena mereka sudah bercerai.
Demikian pula ketika suami yang melakukan nusyuz. Suami menampakkan rasa bosan kepada istrinya, sehingga malas untuk tinggal bersama istrinya. Dan bahkan tidak dinafkahi. Dalam kasus ini, istri berhak mengajukan sulh (berdamai), dengan melepaskan sebagian haknya yang menjadi kewajiban suaminya, dalam rangka mempertahankan keluarga.
Artinya, posisi suami yang melanggar kewajiban, tidak menyebabkan kaluarga otomatis cerai. Allah berfirman,
وَإِنِ امْرَأَةٌ خَافَتْ مِنْ بَعْلِهَا نُشُوزًا أَوْ إِعْرَاضًا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَنْ يُصْلِحَا بَيْنَهُمَا صُلْحًا وَالصُّلْحُ خَيْرٌ
"jika seorang wanita khawatir akan nusyuz atau sikap tidak acuh dari suaminya, maka tidak mengapa bagi keduanya mengadakan perdamaian yang sebenar-benarnya, dan perdamaian itu lebih baik." (QS. An-Nisa: 128).
Ketiga, bahwa perceraian sifatnya resmi. Artinya harus ada pernyataan dari pihak yang berwenang. Bisa suami yang menjatuhkannya atau pengadilan. Selama kedua pasangan beragama yang sama.
Imam Ibnu Baz menjelaskan, kapan seorang wanita bisa dianggap telah ditalak,
تعتبر المرأة طالقاً إذا أوقع زوجها عليها الطلاق ، وهو عاقل مختار ليس به مانع من موانع الطلاق كالجنون والسكر ، ونحو ذلك . وكانت المرأة طاهرة طهراً لم يجامعها فيه أو حاملاً أو آيسة
"Seorang wanita berstatus ditalak apabila, Suami menjatuhkan talak kepadanya. Ketika menjatuhkan talak, suami sehat akal, tidak dipaksa, tidak gila, tidak mabuk, atau semacamnya. Ketika menjatuhkan talak, istrinya sedang suci (tidak sedang haid) dan belum digauli, atau sedang hamil, atau sudah menapause." (Fatawa at-Talak Ibnu Baz, 1/35)
Termasuk juga, suami pergi lama tanpa meninggalkan kabar. Yang ini jelas pelanggaran dan kedzaliman. Tapi pernikahan tetap sah.
Dalam sebuah keterangan yang diriwayatkan Baihaqi, dinyatakan,
كتب عمر إِلى أُمراء الأجناد في رجال غابوا عن نسائهم يأمرهم أن يُنفقوا أو يُطلّقوا، فإِنْ طلَّقوا بعَثوا بنفقة ما مضى
"Umar radhiyallahu ‘anhu, mengirim surat kepada para pemimpin pasukan, memerintahkan untuk para suami yang meninggalkan istrinya, agar mereka memberikan nafkah atau mentalaknya. Jika mereka mentalak istrinya, mereka harus mengirim jatah nafkah selama dia tinggalkan dulu. Ibnul Mundzir mengatakan bahwa surat ini shahih dari Umar bin Khatab. (HR. Baihaqi dan dishahihkan al-Albani dalam al-Irwa’, 2158).
Keempat, ketika salah satu dari kedua pasangan tidak melaksanakan kewajibannya, baik karena kesengajaan atau karena keterbatasan, maka pihak yang didzalimi haknya, boleh mengajukan pisah.
Allah melarang suami yang tidak bertanggung jawab terhadap istrinya, untuk mempertahankan istrinya, agar bisa semakin mendzliminya. Dia buat istrinya terkatung-katung, punya suami tidak pernah tanggung jawab.
Allah berfirman,
وَلَا تُمْسِكُوهُنَّ ضِرَارًا لِتَعْتَدُوا وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُ
“Janganlah kamu pertahankan (dengan rujuk) mereka untuk memberi kemudharatan, karena dengan demikian kamu menganiaya mereka. Barangsiapa berbuat demikian, maka sungguh ia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.” (QS. al-Baqarah: 231)
Allah menjelaskan dalam ayat ini, suami yang telah menceraikan istrinya, hingga mendekati habisnya masa iddah, maka suami punya 2 pilihan:
Dirujuk dengan maksud baik, dalam rangka membangun keluarga yang sakinah. Dilepas jika tidak lagi menghendaki bersama istrinya.
Demikian pula wanita, dia berhak untuk gugat cerai, ketika suaminya tidak menjalankan kewajibannya. Sebagaimana suami tidak boleh menyusahkan istrinya, maka istri juga boleh membebaskan dirinya dari kesusahan yang disebabkan kedzaliman suaminya.
Sayid Sabiq mengatakan,
وإن على القاضي أن يزيل هذا الضرر. وإذا كان من المقرر أن يفرق القاضي من أجل الغيب بالزوج فإن عدم الانفاق يعد أشد إيذاءا للزوجة وظلما لها من وجود عيب بالزوج، فكان التفريق لعدم الانفاق أولى
"Wajib bagi hakim (KUA) untuk menghilangkan sesuatu yang membahayakan istri. Ketika dipahami bahwa hakim boleh memisahkan suami istri karena suami lama menghilang, sementara tidak memberi nafkah termasuk menyakiti dan mendzlimi istri, lebih menyakitkan dari pada sebatas adanya aib pada suami, maka wewenang hakim untuk memisahkan suami istri karena tidak memberi nafkah, lebih kuat. (Fiqh Sunah, 2/288).
Meskipun solusi pisah sebisa mungkin dijadikan pemecahan terakhir, selama masih memungkinkan diperbaiki.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
KEBAHAGIAAN KITA DENGAN MEMBAHAGIAKAN ORANG LAIN
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Ana mewasiatkan kepada diri ana pribadi dan antum antunna sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, kekasih kita, penyejuk hati kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya hingga hari kiamat.
Saudara dan saudariku....!!!
Sebagian orang telah memiliki harta yang banyak, telah diberi kemewahan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, telah dimudahkan rezekinya, namun mereka tidak merasakan kebahagiaan. Sebenarnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menunjukkan banyak cara dan kiat untuk menggapai kebahagiaan. Dan telah terbukti bahwa kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan harta, kebahagiaan bukan diukur dengan kemewahan, kebahagiaan bukan diukur dengan ketenaran, ada perkara-perkara lain yang bisa menjadikan seseorang berbahagia.
Saudara dan saudariku....!!!
Pada kesempatan kali ini kita berbicara tentang orang-orang yang Allah berikan rezeki kepada mereka, terutama yang memiliki kelebihan. Bagaimana caranya agar mereka bisa meraih kebahagiaan? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْناً، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوْعًا وَ لَأَنْ أَمْشِيْ مَعَ أَخٍ فِي حَاجَةٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا المَسْجِدِ ، ( يَعْنِي مَسْجِدُ النَبَوِي ) شَهْرًا
“…Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan…” (HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646).
Allahu Akbar...!
Luar biasa, amalan yang tidak kita sangka besarnya, bahkan lebih besar dari pada berdiam diri di masjid selama satu bulan untuk beribadah (i’tikaf) di Masjid Nabawi. Beliau katakan amalan menemani seorang muslim untuk ia tunaikan kebutuhannya, itu adalah amalan yang besar dan amalan yang agung. Mengapa demikian? Karena menolong orang lain, menghilangkan rasa laparnya, mengatasi kesulitannya adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan amalan tersebut akan memberikan rasa kebahagian kepada para pelakunya.
Ada seorang sahabat yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat ini mengeluhkan kekerasan dan kekakuan di dalam hatinya, ia tidak merasakan kebahagiaan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
“Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad no. 7576 dan 9018)
Saudara dan saudariku....!!!
Mungkin di antara kita ada yang bertanya, apa hubungannya kebahagiaan dengan memberi makan orang yang miskin?
Apa hubungannya kebahagiaan dengan mengusap kepala anak yatim?
Apa hubungan hal ini dengan kelembutan hati dan kebahagiaan?
Ingatlah wahai kaum muslimin, di dalam agama kita ada sebuah prinsip yang agung الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَلِ “Balasan itu sesuai dengan amalan.” Jika seorang hamba berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi orang lain, makan Allah juga akan menyenagkan hatinya. Oleh karenanya kita dapati sebagian orang, berletih-letih, berpayah-payah, pergi ke tempat yang jauh untuk membantu kaum muslimin, membawakan bantuan, mengumpulkan dana untuk diberikan kepada kaum muslimin, dia tidak pernah merasakan keletihan, padahal itu pekerjaan yang sangat berat, mungkin ia tidak mendapatkan dunia (upah) sepeser pun, akan tetapi mengapa ia bisa begitu betah melakukan itu semua? Karena ada kebahagiaan yang ia dapatkan. Allah yang memasukkan kebahagiaan dalam dirinya.
Oleh karenanya manusia yang paling berbahagia di muka bumi ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengapa? Karena beliau adalah orang yang paling memikirkan bagaimana caranya membahagiakan orang lain. Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At Taubah)
Rasulullah merasa berat hatinya penderitaan para sahabatnya, penderitaan kaum muslimin secara umum, beliau menginginkan keimanan dan keselamatan bagi para sahabatnya dan umat beliau seluruhnya.
Ummul mukminin, Kahdijah radhiallahu ‘anha juga pernah memuji sifat suaminya ini, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa takut bahwa dirinya terancam saat menerima wahyu pertama,
كَلَّا أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا وَاللَّهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka membantu orang yang tidak punya, menjamu tamu, dan sentiasa mendukung kebenaran.” (HR. Al-Bukhari no. 4572 dan Muslim no. 231)
Inilah sifat dasar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan sebelum beliau menerima wahyu. Khadijah menyebutkan beberapa sifat suaminya, yang kesemuanya menunjukkan bahwa beliau selalu berusaha membuat orang lain berbahagia; menyambung silaturahmi, jujur, memikul beban orang lain, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan mendukung kebenaran.
Dalam hadis yang lainnya dikisahkan, ada seorang budak wanita yang masih kecil menarik tangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menunaikan suatu keperluannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membiarkan budak tersebut membawanya ke tempat yang ia inginkan. Mengapa ini semua beliau lakukan? Karena beliau sangat ingin memasukkan kebahagiaan di hati orang lain.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling ingin membahagiakan orang lain, maka beliau adalah orang yang paling berbahagia.
Saudara dan saudariku....!!!
Setelah kita mendengarkan beberapa hadis tentang keutamaan membahagiakan orang lain, membahagiakan orang lain adalah amalan yang paling dicintai Allah, dan kita juga mendengarkan contoh praktek langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bagi kita adalah mengamalkannya. Mencari kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain.
Jika Anda memiliki kelebihan rezeki, sumbangkanlah sebagian harta yang Anda miliki kepada orang-orang miskin, sumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Masukkan kebahagiaan di hati mereka, maka pasti Allah akan memasukkan kebahagiaan di hati Anda sekalian. Yakinlah akan hal ini, الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَلِ “Balasan itu sesuai dengan amalan.” Tidak perlu sampai orang lain meminta, ketika ada keluarga, saudara, tentangga kita merasa sulit, maka kita bantu mereka dengan harta, tenaga, dan pikiran kita.
Yang merasa sulit membahagiakan saudaranya dengan harta, maka ia bisa bahagiakan saudaranya dengan bantuan tenaga atau pemikiran. Sehingga saudara kita mendapatkan ide dan solusi dari masalah yang ia hadapi.
Bagaimana mungkin Allah akan membiarkan orang-orang yang sibuk berpikir agar orang lain berbahagia, merasakan kesedihan, kegalauan di dalam hatinya, tidak mungkin! Yakinlah bahwasanya Allah akan membahagiakan orang yang ingin membahagiakan orang lain, dan lakukanlah amalan yang mulia ini dengan keikhlasan mengharap pahala dan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang senantiasa membantu saudara-saudara kita, memasukkan kebahagiaan di hati-hati mereka, sehingga Allah memberikan kebahagiaan kepada kita di dunia maupun di akhirat kelak, Allahumma Aamiin.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Ana mewasiatkan kepada diri ana pribadi dan antum antunna sekalian agar senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, menaati perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi kita, kekasih kita, penyejuk hati kita, Muhammad bin Abdullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, juga kepada keluarganya, para sahabat serta pengikutnya hingga hari kiamat.
Saudara dan saudariku....!!!
Sebagian orang telah memiliki harta yang banyak, telah diberi kemewahan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, telah dimudahkan rezekinya, namun mereka tidak merasakan kebahagiaan. Sebenarnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menunjukkan banyak cara dan kiat untuk menggapai kebahagiaan. Dan telah terbukti bahwa kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan harta, kebahagiaan bukan diukur dengan kemewahan, kebahagiaan bukan diukur dengan ketenaran, ada perkara-perkara lain yang bisa menjadikan seseorang berbahagia.
Saudara dan saudariku....!!!
Pada kesempatan kali ini kita berbicara tentang orang-orang yang Allah berikan rezeki kepada mereka, terutama yang memiliki kelebihan. Bagaimana caranya agar mereka bisa meraih kebahagiaan? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَأَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللهِ سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ، أَوْ تَكْشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً، أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْناً، أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوْعًا وَ لَأَنْ أَمْشِيْ مَعَ أَخٍ فِي حَاجَةٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا المَسْجِدِ ، ( يَعْنِي مَسْجِدُ النَبَوِي ) شَهْرًا
“…Manusia yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi manusia, dan pekerjaan yang paling dicintai Allah adalah menggembirakan seorang muslim, atau menjauhkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’ktikaf di masjid ini (masjid Nabawi) selama sebulan…” (HR. Thabrani di dalam al-Mu’jam al-Kabir, no. 13646).
Allahu Akbar...!
Luar biasa, amalan yang tidak kita sangka besarnya, bahkan lebih besar dari pada berdiam diri di masjid selama satu bulan untuk beribadah (i’tikaf) di Masjid Nabawi. Beliau katakan amalan menemani seorang muslim untuk ia tunaikan kebutuhannya, itu adalah amalan yang besar dan amalan yang agung. Mengapa demikian? Karena menolong orang lain, menghilangkan rasa laparnya, mengatasi kesulitannya adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan amalan tersebut akan memberikan rasa kebahagian kepada para pelakunya.
Ada seorang sahabat yang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, sahabat ini mengeluhkan kekerasan dan kekakuan di dalam hatinya, ia tidak merasakan kebahagiaan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنْ أَرَدْتَ أَنْ يَلِينَ قَلْبُكَ ، فَأَطْعِمِ الْمِسْكِينَ ، وَامْسَحْ رَأْسَ الْيَتِيمِ
“Jika engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim.” (HR. Ahmad no. 7576 dan 9018)
Saudara dan saudariku....!!!
Mungkin di antara kita ada yang bertanya, apa hubungannya kebahagiaan dengan memberi makan orang yang miskin?
Apa hubungannya kebahagiaan dengan mengusap kepala anak yatim?
Apa hubungan hal ini dengan kelembutan hati dan kebahagiaan?
Ingatlah wahai kaum muslimin, di dalam agama kita ada sebuah prinsip yang agung الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَلِ “Balasan itu sesuai dengan amalan.” Jika seorang hamba berusaha menyenangkan hati orang lain, memikirkan kesulitan yang dihadapi orang lain, makan Allah juga akan menyenagkan hatinya. Oleh karenanya kita dapati sebagian orang, berletih-letih, berpayah-payah, pergi ke tempat yang jauh untuk membantu kaum muslimin, membawakan bantuan, mengumpulkan dana untuk diberikan kepada kaum muslimin, dia tidak pernah merasakan keletihan, padahal itu pekerjaan yang sangat berat, mungkin ia tidak mendapatkan dunia (upah) sepeser pun, akan tetapi mengapa ia bisa begitu betah melakukan itu semua? Karena ada kebahagiaan yang ia dapatkan. Allah yang memasukkan kebahagiaan dalam dirinya.
Oleh karenanya manusia yang paling berbahagia di muka bumi ini adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mengapa? Karena beliau adalah orang yang paling memikirkan bagaimana caranya membahagiakan orang lain. Allah Subahanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At Taubah)
Rasulullah merasa berat hatinya penderitaan para sahabatnya, penderitaan kaum muslimin secara umum, beliau menginginkan keimanan dan keselamatan bagi para sahabatnya dan umat beliau seluruhnya.
Ummul mukminin, Kahdijah radhiallahu ‘anha juga pernah memuji sifat suaminya ini, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa takut bahwa dirinya terancam saat menerima wahyu pertama,
كَلَّا أَبْشِرْ فَوَاللَّهِ لَا يُخْزِيكَ اللَّهُ أَبَدًا وَاللَّهِ إِنَّكَ لَتَصِلُ الرَّحِمَ وَتَصْدُقُ الْحَدِيثَ وَتَحْمِلُ الْكَلَّ وَتَكْسِبُ الْمَعْدُومَ وَتَقْرِي الضَّيْفَ وَتُعِينُ عَلَى نَوَائِبِ الْحَقِّ
“Janganlah begitu, bergembiralah! Demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu, selama-lamanya. Demi Allah! Sesungguhnya, kamu telah menyambung tali persaudaraan, berbicara jujur, memikul beban orang lain, suka membantu orang yang tidak punya, menjamu tamu, dan sentiasa mendukung kebenaran.” (HR. Al-Bukhari no. 4572 dan Muslim no. 231)
Inilah sifat dasar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan sebelum beliau menerima wahyu. Khadijah menyebutkan beberapa sifat suaminya, yang kesemuanya menunjukkan bahwa beliau selalu berusaha membuat orang lain berbahagia; menyambung silaturahmi, jujur, memikul beban orang lain, membantu orang yang tidak punya, memuliakan tamu, dan mendukung kebenaran.
Dalam hadis yang lainnya dikisahkan, ada seorang budak wanita yang masih kecil menarik tangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menunaikan suatu keperluannya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membiarkan budak tersebut membawanya ke tempat yang ia inginkan. Mengapa ini semua beliau lakukan? Karena beliau sangat ingin memasukkan kebahagiaan di hati orang lain.
Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling ingin membahagiakan orang lain, maka beliau adalah orang yang paling berbahagia.
Saudara dan saudariku....!!!
Setelah kita mendengarkan beberapa hadis tentang keutamaan membahagiakan orang lain, membahagiakan orang lain adalah amalan yang paling dicintai Allah, dan kita juga mendengarkan contoh praktek langsung dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka bagi kita adalah mengamalkannya. Mencari kebahagiaan dengan membahagiakan orang lain.
Jika Anda memiliki kelebihan rezeki, sumbangkanlah sebagian harta yang Anda miliki kepada orang-orang miskin, sumbangkan kepada orang-orang yang membutuhkan. Masukkan kebahagiaan di hati mereka, maka pasti Allah akan memasukkan kebahagiaan di hati Anda sekalian. Yakinlah akan hal ini, الجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ العَمَلِ “Balasan itu sesuai dengan amalan.” Tidak perlu sampai orang lain meminta, ketika ada keluarga, saudara, tentangga kita merasa sulit, maka kita bantu mereka dengan harta, tenaga, dan pikiran kita.
Yang merasa sulit membahagiakan saudaranya dengan harta, maka ia bisa bahagiakan saudaranya dengan bantuan tenaga atau pemikiran. Sehingga saudara kita mendapatkan ide dan solusi dari masalah yang ia hadapi.
Bagaimana mungkin Allah akan membiarkan orang-orang yang sibuk berpikir agar orang lain berbahagia, merasakan kesedihan, kegalauan di dalam hatinya, tidak mungkin! Yakinlah bahwasanya Allah akan membahagiakan orang yang ingin membahagiakan orang lain, dan lakukanlah amalan yang mulia ini dengan keikhlasan mengharap pahala dan ridha dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita orang-orang yang senantiasa membantu saudara-saudara kita, memasukkan kebahagiaan di hati-hati mereka, sehingga Allah memberikan kebahagiaan kepada kita di dunia maupun di akhirat kelak, Allahumma Aamiin.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
TUJUH INDIKATOR KEBAHAGIAAN DI DUNIA
1. QALBUN SYAKIRUN
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qana'ah), shg tdk ada ambisi yg berlebihan, tdk ada stress, inilah nikmat bagi hati yg selalu bersyukur. (QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)
2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yg shaleh/shalehah). Pasangan hidup yg shaleh/shalehah akan menciptakan, suasana rumah & keluarga yg shaleh pula. (QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)
3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg shaleh/sholehah). Do'a anak yg shaleh unt orang tuanya dijamin dikabulkan Allah Ta'ala, shg berbahagialah orang tua yg memiliki anak2 shaleh/shalehah. (QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)
4. AL-BAIATU SHALIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kita untuk bergaul dg orang-orang yg shaleh, yg selalu mengajak kpd kebaikan & mengingatkan bila kita salah/keliru. (QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)
5. AL-MALUL HALAL (harta yg halal). Bukan banyaknya harta tetapi halalnya harta yg dimiliki. Harta yg halal akan menjauhkan setan dari hati kita. Hati menjadi bersih, suci & kokoh, shg memberi ketenangan dlm hidup. Berbahagialah orang yg selalu teliti menjaga kehalalan hartanya. (QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)
6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dg belajar ilmu agama, akan semakin cinta kpd agama & semakin tinggi cintanya kpd Allah Subhanahu wata'ala & Rasul-Nya. Cinta inilah yg akan memberi cahaya bagi hatinya. (QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)
7. UMUR YANG BARAKAH.
Artinya umur yg semakin tua semakin shaleh/shalehah, setiap detiknya diisi dg amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dg Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yg umurnya barokah. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).
Semoga kita semua memperoleh anugrah dpt mencapai ke-7 hal tsb di atas, dg memperoleh akhir hidup yg Husnul Khotimah, serta sepanjang masa penantian di alam kubur tersirami oleh doa2 anak-cucu kita yg shaleh-shalehah, serta amal dari harta dan ilmu kita, Aamiin ya rabbal alamiiin.
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qana'ah), shg tdk ada ambisi yg berlebihan, tdk ada stress, inilah nikmat bagi hati yg selalu bersyukur. (QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)
2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yg shaleh/shalehah). Pasangan hidup yg shaleh/shalehah akan menciptakan, suasana rumah & keluarga yg shaleh pula. (QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)
3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg shaleh/sholehah). Do'a anak yg shaleh unt orang tuanya dijamin dikabulkan Allah Ta'ala, shg berbahagialah orang tua yg memiliki anak2 shaleh/shalehah. (QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)
4. AL-BAIATU SHALIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menganjurkan kita untuk bergaul dg orang-orang yg shaleh, yg selalu mengajak kpd kebaikan & mengingatkan bila kita salah/keliru. (QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)
5. AL-MALUL HALAL (harta yg halal). Bukan banyaknya harta tetapi halalnya harta yg dimiliki. Harta yg halal akan menjauhkan setan dari hati kita. Hati menjadi bersih, suci & kokoh, shg memberi ketenangan dlm hidup. Berbahagialah orang yg selalu teliti menjaga kehalalan hartanya. (QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)
6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). Dg belajar ilmu agama, akan semakin cinta kpd agama & semakin tinggi cintanya kpd Allah Subhanahu wata'ala & Rasul-Nya. Cinta inilah yg akan memberi cahaya bagi hatinya. (QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)
7. UMUR YANG BARAKAH.
Artinya umur yg semakin tua semakin shaleh/shalehah, setiap detiknya diisi dg amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dg Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yg umurnya barokah. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).
Semoga kita semua memperoleh anugrah dpt mencapai ke-7 hal tsb di atas, dg memperoleh akhir hidup yg Husnul Khotimah, serta sepanjang masa penantian di alam kubur tersirami oleh doa2 anak-cucu kita yg shaleh-shalehah, serta amal dari harta dan ilmu kita, Aamiin ya rabbal alamiiin.
Rabu, 17 Oktober 2018
PERHATIKAN DENGAN SIAPA ENGKAU BERTEMAN
🌱 Dari Abu Musa Al-Asy’ariy radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.”
(HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
🌱 Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk.
🌱 Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih
Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. (Bahjah Quluubil Abrar, 119)
🌱 Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan
🌱 seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
🌱 Bahaya Teman yang Buruk
Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya.
Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. (Bahjatu Qulubil Abrar, 120)
🌱 Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk.
(Bahjah Qulubil Abrar, 120)
🌱 Jangan Sampai Menyesal
Allah Ta’ala berfirman
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ( ) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ( ) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”
(QS. Al Furqan: 27-29).
(Sumber:muslimah.or.id)
Oleh: Mutiara Risalah Islam
>>>>>>>🌻🌻<<<<<<<
📝 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A. ?
📚 Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI
📱 Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman duduk yang shalih dan buruk adalah seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Adapun penjual minyak wangi, bisa jadi ia akan memberimu minyak wangi, atau kamu akan membeli darinya atau kamu akan mendapat bau harum darinya. Adapun tukang pandai besi, bisa jadi ia akan membuat pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapat bau yang tidak sedap darinya.”
(HR. Bukhari No. 2101, Muslim No. 2628)
🌱 Wahai saudariku, demikianlah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan petunjuk kepada kita agar senantiasa memilih teman-teman yang shalih dan waspada dari teman-teman yang buruk.
🌱 Manfaat Berteman dengan Orang yang Shalih
Teman yang shalih senantiasa mendorong kita untuk melakukan ketaatan kepada Allah, berbakti kepada orang tua, menyambung tali silaturrahim, dan mengajak kita untuk senantiasa berakhlak mulia, baik dengan perkataannya, perbuatannya, ataupun dengan sikapnya. Sesungguhnya seseorang akan mengikuti sahabat atau teman duduknya, dalam hal tabiat dan perilaku. Keduanya saling terikat satu sama lain dalam kebaikan ataupun yang sebaliknya. (Bahjah Quluubil Abrar, 119)
🌱 Jika kita tidak mendapat manfaat di atas, minimal masih ada manfaat yang bisa kita peroleh ketika berteman dengan orang yang shalih, yaitu kita akan tercegah dari perbuatan-perbuatan jelek dan maksiat. Teman yang shalih akan selalu menjaga persahabatan, senantiasa mengajak berlomba-lomba dalam kebaikan, berusaha menghilangkan keburukan
🌱 seseorang, akan dinilai sesuai dengan siapakah yang menjadi teman dekatnya,
sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Seseorang itu menurut agama teman dekatnya, maka hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)
🌱 Bahaya Teman yang Buruk
Orang yang bersifat jelek dapat mendatangkan bahaya bagi orang yang berteman dengannya, dapat mendatangkan keburukan bagi orang yang bergaul bersamanya.
Sungguh betapa banyak kaum yang hancur karena sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik sadar ataupun tidak sadar. (Bahjatu Qulubil Abrar, 120)
🌱 Oleh karena itulah, sungguh di antara nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba yang beriman adalah Allah memberinya taufiq berupa teman yang baik. Sebaliknya, di antara ujian bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk.
(Bahjah Qulubil Abrar, 120)
🌱 Jangan Sampai Menyesal
Allah Ta’ala berfirman
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلًا ( ) يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَانًا خَلِيلًا ( ) لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءَنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنْسَانِ خَذُولًا
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang dzalim menggigit dua tangannya, seraya berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia.”
(QS. Al Furqan: 27-29).
(Sumber:muslimah.or.id)
Oleh: Mutiara Risalah Islam
>>>>>>>🌻🌻<<<<<<<
📝 Mau Dapat Tambahan Ilmu Setiap Hari dari Ust Dr. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A. ?
📚 Anda akan mendapatkan Nasehat, Artikel,Tanya Jawab Terbaik Setiap Hari di Group WA Mutiara Risalah Islam MRI
📱 Daftar ke Wa : 089628222285 atau klik 👉 http://gabung.kliksini.me/wa/groupMRI
Selasa, 16 Oktober 2018
UJIAN KEMISKINAN LEBIH RINGAN DARI PADA KEKAYAAN
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Betapa banyak orang yang bisa bersabar ketika diuji dengan kemiskinan, tapi sedikit yang bersyukur ketika diuji dengan kekayaan.
Betapa banyak orang yang rajin ibadah ketika miskin, tapi ketika menjadi kaya ia terbuai dengan dunia dan malas ibadah.
Karena ujian kekayaan memang lebih berat, sehingga orang miskin lebih banyak masuk surga.
Maka bersabarlah wahai saudaraku yang diuji dengan kemiskinan dan kekurangan harta.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
اطَّلَعْتُ فِى الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِى النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
"Aku menoleh ke surga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir (miskin) dan aku menoleh ke neraka maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." [Al-Bukhari dari Imron bin Hushain & Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhum]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
كَانَ أَكْثَرَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَسَاكِينُ لِأَنَّ فِتْنَةَ الْفَقْرِ أَهْوَنُ وَكِلَاهُمَا يَحْتَاجُ إلَى الصَّبْرِ وَالشُّكْرِ
"Kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang miskin, karena ujian kefakiran lebih ringan (sehingga lebih mudah untuk bersabar). Namun kedua ujian (baik kefakiran maupun kekayaan) sama-sama membutuhkan kesabaran dan kesyukuran." [Al-Fatawa, 14/305]
Dan sungguh bodoh, jika kita miskin tapi malas ibadah, sudah susah di dunia, tambah susah di akhirat.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Betapa banyak orang yang bisa bersabar ketika diuji dengan kemiskinan, tapi sedikit yang bersyukur ketika diuji dengan kekayaan.
Betapa banyak orang yang rajin ibadah ketika miskin, tapi ketika menjadi kaya ia terbuai dengan dunia dan malas ibadah.
Karena ujian kekayaan memang lebih berat, sehingga orang miskin lebih banyak masuk surga.
Maka bersabarlah wahai saudaraku yang diuji dengan kemiskinan dan kekurangan harta.
Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
اطَّلَعْتُ فِى الْجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءَ وَاطَّلَعْتُ فِى النَّارِ فَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاء
"Aku menoleh ke surga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir (miskin) dan aku menoleh ke neraka maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita." [Al-Bukhari dari Imron bin Hushain & Muslim dari Ibnu Abbas radhiyallahu'anhum]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
كَانَ أَكْثَرَ مَنْ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ الْمَسَاكِينُ لِأَنَّ فِتْنَةَ الْفَقْرِ أَهْوَنُ وَكِلَاهُمَا يَحْتَاجُ إلَى الصَّبْرِ وَالشُّكْرِ
"Kebanyakan yang masuk surga adalah orang-orang miskin, karena ujian kefakiran lebih ringan (sehingga lebih mudah untuk bersabar). Namun kedua ujian (baik kefakiran maupun kekayaan) sama-sama membutuhkan kesabaran dan kesyukuran." [Al-Fatawa, 14/305]
Dan sungguh bodoh, jika kita miskin tapi malas ibadah, sudah susah di dunia, tambah susah di akhirat.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
AWAS...! JANGAN SUKA BERTANYA TENTANG MIMPI
Oleh Akhuukum Fillaah :
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Terlalu Banyak Menafsirkan Mimpi
Banyak sekali pembaca yang bertanya tentang tafsir mimpi, dan selalu kami berikan jawaban agar mimpi yang tidak menyenangkan itu dilupakan. Melupakan mimpi itu akan berakibat lebih baik bagi kehidupan orang itu.
Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya mimpi semacam ini dilupakan :
Pertama, setan memiliki andil dalam mensuasanakan mimpi kita, sehingga dengan mudah dia membuat bayangan mimpi yang menakutkan bagi manusia, untuk mengganggu pikiran mereka.
Dari Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)
Ketika kita selalu mengikuti semua bayangan mimpi yang dibuat setan, bisa jadi ini akan semakin mengundang setan untuk mempermainkan kita dalam mimpi.
Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyarankan agar mimpi buruk itu tidak diceritakan kepada orang lain, atau dilupakan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwa ada seorang Arab badui datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya,
“Ya rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada penanya,
لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ
“Jangan kau ceritakan kepada orang lain kelakuan setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”.
Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,
لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ
“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di alam mimpi” (HR Muslim 2268).
Dalam riwayat lain, beliau menjamin ketika seseorang melupakan mimpi itu, dan memohon perlindungan dari setan, maka mimpi itu tidak akan berdampak buruk baginya. Beliau bersabda,
وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ
"Apabila kalian mengalami mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri 3 kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dan dari dampak buruk mimpi. Kemdian, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak buruk kepadanya.” (HR. Bukhari 7044, Muslim 2261, dan yang lainnya)
Ketiga, bisa jadi mimpi buruk itu terwujud ketika seseorang berusaha menafsirkannya
Ketika menjelaskan hadis tentang mimpi buruk di atas, An-Nawawi mengatakan,
وأما قوله صلى الله عليه وسلم في الرؤيا المكروهة ولا يحدث بها أحدا فسببه أنه ربما فسرها تفسيرا مكروها على ظاهر صورتها وكان ذلك محتملا فوقعت كذلك بتقدير الله تعالى فإن الرؤيا على رجل طائر ومعناه أنها اذا كانت محتملة وجهين ففسرت بأحدهما وقعت على قرب تلك الصفة
"Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mimpi buruk, agar tidak diceritakan orang lain, sebabnya adalah: terkadang ada orang menafsirkan mimpi itu dengan tafsir yang buruk sebagaimana yang digambarkan dalam mimpi itu, meskipun masih ada banyak kemungkinkan, kemudian tafsir buruk itu terjadi dengan taqdir Allah ta’ala. Karena mimpi yang dialami seseorang ibarat sesuatu yang terbang. Artinya, ketika mimpi itu memiliki dua kemungkinan makna, kemudian ditafsirkan pada salah satu maknanya, maka maka akan terjadi sesuai yang mendekati sifat tersebut. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 15/18)
Karena itu, bagi anda yang merasa tidak puas dengan jawaban yang kami berikan dengan tambahan link artikel tentang mimpi buruk, bisa saja anda bertanya kepada orang lain. Namun anda perlu ingat,
Ahli takwil mimpi di tempat kita sangat jarang, dan hingga kini kami belum menemukan satu nama tokoh yang layak disebut ahli takwil mimpi. Beberapa acara televisi yang menawarkan takwil mimpi hanya menggunakan kalimat umum dan itupun berdasarkan apa yang nampak dalam mimpi
Bisa jadi ada orang yang sok tahu – meskipun dia diustadzkan – kemudian mentakwil mimpi jamaah yang bertanya kepadanya. Karena dia punya prinsip, malu tidak menjawab jika ditanya.
Bisa jadi takwil mimpi buruk yang disampaikan kemudian diwujudkan oleh Allah. Dan tentu saja, kita tidak berharap keburukan menimpa kita.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Abu Hashif Wahyudin Al-Bimawi
بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ
Terlalu Banyak Menafsirkan Mimpi
Banyak sekali pembaca yang bertanya tentang tafsir mimpi, dan selalu kami berikan jawaban agar mimpi yang tidak menyenangkan itu dilupakan. Melupakan mimpi itu akan berakibat lebih baik bagi kehidupan orang itu.
Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya mimpi semacam ini dilupakan :
Pertama, setan memiliki andil dalam mensuasanakan mimpi kita, sehingga dengan mudah dia membuat bayangan mimpi yang menakutkan bagi manusia, untuk mengganggu pikiran mereka.
Dari Abu Hurairahradhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الرؤيا ثلاث حديث النفس وتخويف الشيطان وبشرى من الله
“Mimpi itu ada tiga macam: bisikan hati, ditakuti setan, dan kabar gembira dari Allah.” (HR. Bukhari 7017)
Ketika kita selalu mengikuti semua bayangan mimpi yang dibuat setan, bisa jadi ini akan semakin mengundang setan untuk mempermainkan kita dalam mimpi.
Kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu menyarankan agar mimpi buruk itu tidak diceritakan kepada orang lain, atau dilupakan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu, bahwa ada seorang Arab badui datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan bertanya,
“Ya rasulullah, aku bermimpi kepalaku dipenggal lalu menggelinding kemudian aku berlari kencang mengejarnya”.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada penanya,
لاَ تُحَدِّثِ النَّاسَ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِكَ فِى مَنَامِكَ
“Jangan kau ceritakan kepada orang lain kelakuan setan yang mempermainkan dirimu di alam mimpi”.
Setelah kejadian itu, aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan dalam salah satu khutbahnya,
لاَ يُحَدِّثَنَّ أَحَدُكُمْ بِتَلَعُّبِ الشَّيْطَانِ بِهِ فِى مَنَامِهِ
“Jangan sekali-kali kalian menceritakan ulah setan yang mempermainkan diri kalian di alam mimpi” (HR Muslim 2268).
Dalam riwayat lain, beliau menjamin ketika seseorang melupakan mimpi itu, dan memohon perlindungan dari setan, maka mimpi itu tidak akan berdampak buruk baginya. Beliau bersabda,
وَإِذَا رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتَعَوَّذْ بِاللَّهِ مِنْ شَرِّهَا، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ، وَلْيَتْفِلْ ثَلاَثًا، وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا، فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ
"Apabila kalian mengalami mimpi buruk, hendaknya meludah ke kiri 3 kali, dan memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatan setan dan dari dampak buruk mimpi. Kemdian, jangan ceritakan mimpi itu kepada siapapun, maka mimpi itu tidak akan memberikan dampak buruk kepadanya.” (HR. Bukhari 7044, Muslim 2261, dan yang lainnya)
Ketiga, bisa jadi mimpi buruk itu terwujud ketika seseorang berusaha menafsirkannya
Ketika menjelaskan hadis tentang mimpi buruk di atas, An-Nawawi mengatakan,
وأما قوله صلى الله عليه وسلم في الرؤيا المكروهة ولا يحدث بها أحدا فسببه أنه ربما فسرها تفسيرا مكروها على ظاهر صورتها وكان ذلك محتملا فوقعت كذلك بتقدير الله تعالى فإن الرؤيا على رجل طائر ومعناه أنها اذا كانت محتملة وجهين ففسرت بأحدهما وقعت على قرب تلك الصفة
"Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mimpi buruk, agar tidak diceritakan orang lain, sebabnya adalah: terkadang ada orang menafsirkan mimpi itu dengan tafsir yang buruk sebagaimana yang digambarkan dalam mimpi itu, meskipun masih ada banyak kemungkinkan, kemudian tafsir buruk itu terjadi dengan taqdir Allah ta’ala. Karena mimpi yang dialami seseorang ibarat sesuatu yang terbang. Artinya, ketika mimpi itu memiliki dua kemungkinan makna, kemudian ditafsirkan pada salah satu maknanya, maka maka akan terjadi sesuai yang mendekati sifat tersebut. (Syarh Shahih Muslim, an-Nawawi, 15/18)
Karena itu, bagi anda yang merasa tidak puas dengan jawaban yang kami berikan dengan tambahan link artikel tentang mimpi buruk, bisa saja anda bertanya kepada orang lain. Namun anda perlu ingat,
Ahli takwil mimpi di tempat kita sangat jarang, dan hingga kini kami belum menemukan satu nama tokoh yang layak disebut ahli takwil mimpi. Beberapa acara televisi yang menawarkan takwil mimpi hanya menggunakan kalimat umum dan itupun berdasarkan apa yang nampak dalam mimpi
Bisa jadi ada orang yang sok tahu – meskipun dia diustadzkan – kemudian mentakwil mimpi jamaah yang bertanya kepadanya. Karena dia punya prinsip, malu tidak menjawab jika ditanya.
Bisa jadi takwil mimpi buruk yang disampaikan kemudian diwujudkan oleh Allah. Dan tentu saja, kita tidak berharap keburukan menimpa kita.
Wallaahu A'lam Bish-Showwaab...
Wallaahu Waliyyut Taufiq
Semoga bisa memberikan manfaat untuk kita semua, serta bisa sebagai acuan untuk senantiasa memperbaiki amal kita diatas sunnah Nabi Shollallaahu 'Alaihi Wa Sallaam dan Tidak berbicara agama dengan menggunakan Akal dan Hawa Nafsu melainkan dg Dalil Yang Shohih.
سبحا نك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
•┈••••┈••• ◈✹🍁☝
Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
BENTENG DIRI, KELUARGA DAN RUMAH
Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Begitu pula, mencegah rumah dari gangguan jin dan sihir itu lebih utama...
Terutama untuk rumah baru, ada beberapa maklumat atau sunnah-sunnah yang hendaknya dilakukan agar rumah dan penghuni rumah aman dari gangguan jin dan sihir.
Terlebih lagi, bagi rumah dan penghuni rumah yang terkena gangguan jin/sihir, maklumat ini tetap perlu dilakukan.
1. Bacalah Al Qur`an di rumah
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)
2. Seringlah Mengerjakan shalat Sunnah di Rumah
Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).
3. Bacalah Bismillah ketika Masuk Rumah dan Makan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)
4. Bacalah Bismillah Ketika Menutup Pintu.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya)
5. Berdoalah Ketika Keluar Rumah.
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
(Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.)
Dalam hadis dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya:
✔Kamu diberi petunjuk,
✔dicukupi & ✔dilindungi.
Maka setan kemudian berteriak:
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.”
(HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani)
Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat al-Baqarah dalam satu rumah, syaithân tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut pada malam itu hingga datang waktu pagi, yaitu empat ayat pada awal surat ditambah ayat kursi dan dua ayat sesudahnya dilanjutkan dengan ayat di akhir surat.”
(HR. Muslim & Ibn Hibbân dalam shahîh-nya)
Khaulah binti al-Hakim al-Salamiyyah r.a. berkata,
‘Aku mendengar Rasûlullâh shallaLlâhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلا ثُمَّ قَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، مَا يَضُرُّهُ شَيْء حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ.
“Barangsiapa singgah di suatu tempat lalu mengatakan:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna dari keburukan apa yang diciptakan-Nya”, maka ia tidak akan ditimpa oleh marabahaya apapun sampai ia pergi dari tempat singgahnya itu.” (HR. Muslim)
Al-Hafizh al-Nawawi menjelaskan:
“Yang dimaksud dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna adalah kata-kata yang tak mengandung kekurangan maupun cela, dan ada yang mengatakan, ‘Yang bermanfaat dan menyembuhkan,’ ada pula yang mengatakan maksudnya adalah al-Qur’ân.”
Syaikh Isma’il Zayn ditanya oleh seseorang:
“Apa pendapatmu, semoga Allah senantiasa memuliakanmu, tentang perbuatan menjaga kebun dengan sihir, do’a atau anjing.
Apakah semua itu diperbolehkan?”
Syaikh Isma’il menjawab:
مستمدّا من الله التوفيقَ للصوابِ: إنّ حماية البستان بالسحرِ لاتجوز قطعا لحرمة استعمال السحر مطلقا، وأما حمايتُهُ بالدعاء أو بالكلب فذلك جائز وقد وردت السنة بذلك فقد ورد في الشرع أدعيةٌ وأذكارٌ يقولها المسافرُ إذا نَزَلَ مَتْرِلا لِيَبِيْتَ فيه فيكون ذالك سَبَبا لحفْظِهِ في ذلك المكانِ من كل أفَةٍ أو عاهةٍ ومن شرّ الجنّ والإنسِ فاذا أتى الإنسانُ بتلك الأدعيةِ والأذكارِ أو بغيرِها مما هو مأثورٌ شرعا لقصدِ حفظِ بستانه أو غيرِهِ من مال أو أهلٍ أو ولد فإنّ ذلك جائزٌ بل سنةٌ وكذلك الحِرَاسَةُ للبستانِ بالكلبِ جائِزَةٌ ففي صحيح البخاري “الحديث. هذا هو الجواب، والله الموفق للصواب
“Dengan meminta pertolongan Allâh untuk mendapat kebenaran... Adapun menjaga kebun dengan do’a dan anjing, hukumnya boleh. Dan keterangan hadits pun telah menjelaskan demikian.
Sungguh banyak sekali keterangan syara’ yang menjelaskan tentang do’a-do’a dan zikir-zikir seorang musafir ketika menempati rumah dengan tujuan menginap.
Do’a dan zikir tersebut menjadi penyebab (atas izin dan kehendak Allâh-pen.) terjaganya tempat tersebut dari segala malapetaka dan marabahaya dan juga dari kejahatan jin atau manusia.
Ketika seseorang membaca do’a-do’a atau zikir-zikir tersebut, yaitu menurut apa yang dinukil dari syara’ dengan tujuan menjaga kebunnya, hartanya, kebunnya, anaknya atau lainnya, maka yang demikian itu diperbolehkan dan bahkan hukumnya sunnah…”
(Hasyiyyah al-Jamal, hlm 21 juz V)
Mencegah lebih baik dari pada mengobati.
Begitu pula, mencegah rumah dari gangguan jin dan sihir itu lebih utama...
Terutama untuk rumah baru, ada beberapa maklumat atau sunnah-sunnah yang hendaknya dilakukan agar rumah dan penghuni rumah aman dari gangguan jin dan sihir.
Terlebih lagi, bagi rumah dan penghuni rumah yang terkena gangguan jin/sihir, maklumat ini tetap perlu dilakukan.
1. Bacalah Al Qur`an di rumah
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لا تجعلوا بيوتكم مقابر، إن الشيطان ينفر من البيت الذي تقرأ فيه سورة البقرة
“Jangan kalian jadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” (HR. Muslim 780, At-Turmudzi 2877)
2. Seringlah Mengerjakan shalat Sunnah di Rumah
Dalam hadis dari Ibnu Umar radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah bagian shalat kalian di rumah kalian. Jangan jadikan rumah kalian seperti kuburan.” (HR. Bukhari 432, Muslim 777, dan yang lainnya).
3. Bacalah Bismillah ketika Masuk Rumah dan Makan.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ، وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لَا مَبِيتَ لَكُمْ وَلَا عَشَاءَ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يُذْكَرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ
“Apabila ada orang yang masuk rumah, kemudian dia mengingat Allah ketika masuk, dan ketika makan, maka setan akan mengatakan (kepada temannya): ‘Tidak ada tempat menginap dan tidak ada makan malam.’ Tapi apabila dia tidak mengingat Allah (bismillah dan jangan lupa ucapkan salam) ketika masuk, maka setan mengatakan: ‘Kalian mendapatkan tempat menginap’.” (HR. Muslim 2018, Abu Daud 3765 dan yang lainnya)
4. Bacalah Bismillah Ketika Menutup Pintu.
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan banyak saran agar kita tidak terganggu setan. Salah satunya:
وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا
“Tutuplah pintu, dan sebutlah nama Allah. Karena setan tidak akan membuka pintu yang tertutup (yang disebut nama Allah).” (HR. Bukhari 3304, Muslim 2012 dan yang lainnya)
5. Berdoalah Ketika Keluar Rumah.
Satu doa ketika keluar rumah. Ringkas, mudah dihafal, tapi khasiatnya besar:
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI TAWAKKALTU ‘ALALLAAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
(Dengan nama Allah aku bertawakkal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.)
Dalam hadis dinyatakan, siapa yang keluar rumah kemudian dia membaca doa di atas, maka disampaikan kepadanya:
✔Kamu diberi petunjuk,
✔dicukupi & ✔dilindungi.
Maka setan kemudian berteriak:
كَيْفَ لَكَ بِرَجُلٍ قَدْ هُدِيَ وَكُفِيَ وَوُقِيَ
“Bagaimana kalian bisa mengganggu orang yang sudah diberi hidayah, dicukupi, dan dilindungi.”
(HR. Abu Daud 5095, Turmudzi 3426 dan dishahihkan al-Albani)
Barangsiapa yang membaca sepuluh ayat dari surat al-Baqarah dalam satu rumah, syaithân tidak akan masuk ke dalam rumah tersebut pada malam itu hingga datang waktu pagi, yaitu empat ayat pada awal surat ditambah ayat kursi dan dua ayat sesudahnya dilanjutkan dengan ayat di akhir surat.”
(HR. Muslim & Ibn Hibbân dalam shahîh-nya)
Khaulah binti al-Hakim al-Salamiyyah r.a. berkata,
‘Aku mendengar Rasûlullâh shallaLlâhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
مَنْ نَزَلَ مَنْزِلا ثُمَّ قَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، مَا يَضُرُّهُ شَيْء حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْ مَنْزِلِهِ ذَلِكَ.
“Barangsiapa singgah di suatu tempat lalu mengatakan:
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna dari keburukan apa yang diciptakan-Nya”, maka ia tidak akan ditimpa oleh marabahaya apapun sampai ia pergi dari tempat singgahnya itu.” (HR. Muslim)
Al-Hafizh al-Nawawi menjelaskan:
“Yang dimaksud dengan kalimat-kalimat Allâh yang sempurna adalah kata-kata yang tak mengandung kekurangan maupun cela, dan ada yang mengatakan, ‘Yang bermanfaat dan menyembuhkan,’ ada pula yang mengatakan maksudnya adalah al-Qur’ân.”
Syaikh Isma’il Zayn ditanya oleh seseorang:
“Apa pendapatmu, semoga Allah senantiasa memuliakanmu, tentang perbuatan menjaga kebun dengan sihir, do’a atau anjing.
Apakah semua itu diperbolehkan?”
Syaikh Isma’il menjawab:
مستمدّا من الله التوفيقَ للصوابِ: إنّ حماية البستان بالسحرِ لاتجوز قطعا لحرمة استعمال السحر مطلقا، وأما حمايتُهُ بالدعاء أو بالكلب فذلك جائز وقد وردت السنة بذلك فقد ورد في الشرع أدعيةٌ وأذكارٌ يقولها المسافرُ إذا نَزَلَ مَتْرِلا لِيَبِيْتَ فيه فيكون ذالك سَبَبا لحفْظِهِ في ذلك المكانِ من كل أفَةٍ أو عاهةٍ ومن شرّ الجنّ والإنسِ فاذا أتى الإنسانُ بتلك الأدعيةِ والأذكارِ أو بغيرِها مما هو مأثورٌ شرعا لقصدِ حفظِ بستانه أو غيرِهِ من مال أو أهلٍ أو ولد فإنّ ذلك جائزٌ بل سنةٌ وكذلك الحِرَاسَةُ للبستانِ بالكلبِ جائِزَةٌ ففي صحيح البخاري “الحديث. هذا هو الجواب، والله الموفق للصواب
“Dengan meminta pertolongan Allâh untuk mendapat kebenaran... Adapun menjaga kebun dengan do’a dan anjing, hukumnya boleh. Dan keterangan hadits pun telah menjelaskan demikian.
Sungguh banyak sekali keterangan syara’ yang menjelaskan tentang do’a-do’a dan zikir-zikir seorang musafir ketika menempati rumah dengan tujuan menginap.
Do’a dan zikir tersebut menjadi penyebab (atas izin dan kehendak Allâh-pen.) terjaganya tempat tersebut dari segala malapetaka dan marabahaya dan juga dari kejahatan jin atau manusia.
Ketika seseorang membaca do’a-do’a atau zikir-zikir tersebut, yaitu menurut apa yang dinukil dari syara’ dengan tujuan menjaga kebunnya, hartanya, kebunnya, anaknya atau lainnya, maka yang demikian itu diperbolehkan dan bahkan hukumnya sunnah…”
(Hasyiyyah al-Jamal, hlm 21 juz V)
KARENA FITNAH AKHIR ZAMAN MEMECAH MANUSIA MENJADI 3 KELOMPOK
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh berkata:
“Fitnah ini telah memecah manusia kepada tiga kelompok:
1. Tha’ifah Manshûrah (kelompok yang ditolong Allah); mereka adalah para mujahidin yang berjihad melawan bangsa perusak itu.
➡➡ kelompok ini yang sering dicap khawarij ataupun teroris oleh pihak kafir salibis, thogut murtadin dan munafik shohawat. Yg mana kelompok ini selalu menebar teror pada kepentingan kafir salibis dan thogut Murtadin yg selalu menghalangi penegakan syariat islam serta kembalinya khilafah ala manhaj nubuwah.
2. Tha’ifah Mukhalifah (kelompok yang menyelisihi); mereka adalah orang2 berpikiran kacau yang bergabung dengan kaum kafir tapi masih mengaku muslim.
➡➡➡ ini adalah kelompok sekuler liberal, partai-partai yg memakai nama islam, mereka mencampur antara yg haq dan yg batil, menampakkan sebagian dan menyembunyikan sebagian dari kebenaran alquran. Kelompok paling munafik dari kaum munafik.
3. Tha’ifah Mukhadzilah (kelompok pelemah semangat dan tidak mau membantu mujahidin); mereka adalah orang-orang yang duduk menghindari jihad, walaupun ke-Islaman mereka benar.
➡➡➡ ini adalah kelompok pengikut ulama suu, harokah harokah, taklim, majlis, dan kajian islam, mereka lebih menekankan pada masalah fiqih, mengkaji tauhid hanya sebatas kulit. Kebanyakan dari kalangan murjiah, pendukung pemerintah thogut, dan harokah-harokah hizbiyah.
Maka hendaknya setiap muslim melihat di mana posisi dirinya, apakah termasuk Thaifah Manshûrah, Tha’ifah Mukhadzilah, ataukah Thaifah Mukhalifah; karena tidak ada kelompok yang keempat.
Waallohu a'lam bishowab.
🕋 shared by : #ADDIFA_CHANNEL
“Fitnah ini telah memecah manusia kepada tiga kelompok:
1. Tha’ifah Manshûrah (kelompok yang ditolong Allah); mereka adalah para mujahidin yang berjihad melawan bangsa perusak itu.
➡➡ kelompok ini yang sering dicap khawarij ataupun teroris oleh pihak kafir salibis, thogut murtadin dan munafik shohawat. Yg mana kelompok ini selalu menebar teror pada kepentingan kafir salibis dan thogut Murtadin yg selalu menghalangi penegakan syariat islam serta kembalinya khilafah ala manhaj nubuwah.
2. Tha’ifah Mukhalifah (kelompok yang menyelisihi); mereka adalah orang2 berpikiran kacau yang bergabung dengan kaum kafir tapi masih mengaku muslim.
➡➡➡ ini adalah kelompok sekuler liberal, partai-partai yg memakai nama islam, mereka mencampur antara yg haq dan yg batil, menampakkan sebagian dan menyembunyikan sebagian dari kebenaran alquran. Kelompok paling munafik dari kaum munafik.
3. Tha’ifah Mukhadzilah (kelompok pelemah semangat dan tidak mau membantu mujahidin); mereka adalah orang-orang yang duduk menghindari jihad, walaupun ke-Islaman mereka benar.
➡➡➡ ini adalah kelompok pengikut ulama suu, harokah harokah, taklim, majlis, dan kajian islam, mereka lebih menekankan pada masalah fiqih, mengkaji tauhid hanya sebatas kulit. Kebanyakan dari kalangan murjiah, pendukung pemerintah thogut, dan harokah-harokah hizbiyah.
Maka hendaknya setiap muslim melihat di mana posisi dirinya, apakah termasuk Thaifah Manshûrah, Tha’ifah Mukhadzilah, ataukah Thaifah Mukhalifah; karena tidak ada kelompok yang keempat.
Waallohu a'lam bishowab.
🕋 shared by : #ADDIFA_CHANNEL
Rabu, 10 Oktober 2018
Tips Bangun Sholat Tahajjud
1. Ikhlas
Kita harus bersikap ikhlas kepada Allah (SWT). Hanya Allah yang bisa melihat kita sholat malam, sementara orang lain tidur.
Kita perlu menunjukkan pada Allah bahwa kita mencintai-Nya secara ikhlas dengan perilaku dan perkataan kita.
2. Mengatahui Keuntungan Sholat Malam
3. Tidur Menghadap Ke Kanan
Mungkin, secara logikanya jantung berada di bagian kiri dada, dan dengan tidur menghadap ke kanan, maka jantung akan tetap berada di atas. Dengan ini, seseorang tidak akan tidur secara dalam, hanya tidur ringan. Jika seseorang tidur menghadap ke kiri, maka ia akan tidur dengan sangat pulas (tidak cocok jika ingin bangun pagi-pagi)
4. Berwudhu Sebelum Tidur
Mungkin biasanya kita dianjurkan untuk mencuci kaki sebelum tidur, tetapi jika kita ingin bangun malam untuk sholat tahajjud, maka berwudhu sebelum tidur akan lebih baik. Dengan begini, kita akan mengingat Allah sebelum tidur.
5. Tidur Lebih Awal dan Baca Do'a
Ketika kita akan tidur, maka kita perlu berniat untuk bangun sholat malam, dengan membaca do'a berikut:
Baca Subhan Allah (33 kali), Alhamdulillah (33 kali) and Allahu Akbar (34 kali) - Total 100 kali
Baca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas dan Surat Al-Kafirun
Baca Ayat Kursi, untuk melindungi diri dari syaitan, sehingga kita bisa bangun lebih awal. Ini berdasarkan hadits berikut:
"Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi (HR. Al-Bukhari)"
Membaca do'a sebelum tidur: Bismika Allahumma Ahya Wa Amut
6. Hindari Terlalu Banyak Makan dan Minum Sebelum Tidur
Sebaiknya tidak makan kira-kira 2 jam sebelum tidur.
7. Hindari Hal yang Makruh Sebelum Tidur
Hal makruh pertama adalah tidur dengan atap terbuka. Ini berdasar hadits:
Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR. Bukhari).
Hal makruh kedua adalah tidur tertelungkup.
“Sesungguhnya cara berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka“. (HR Ibnu Majah)
Wallahu'Alam Bishshowab
Kita harus bersikap ikhlas kepada Allah (SWT). Hanya Allah yang bisa melihat kita sholat malam, sementara orang lain tidur.
Kita perlu menunjukkan pada Allah bahwa kita mencintai-Nya secara ikhlas dengan perilaku dan perkataan kita.
2. Mengatahui Keuntungan Sholat Malam
3. Tidur Menghadap Ke Kanan
Mungkin, secara logikanya jantung berada di bagian kiri dada, dan dengan tidur menghadap ke kanan, maka jantung akan tetap berada di atas. Dengan ini, seseorang tidak akan tidur secara dalam, hanya tidur ringan. Jika seseorang tidur menghadap ke kiri, maka ia akan tidur dengan sangat pulas (tidak cocok jika ingin bangun pagi-pagi)
4. Berwudhu Sebelum Tidur
Mungkin biasanya kita dianjurkan untuk mencuci kaki sebelum tidur, tetapi jika kita ingin bangun malam untuk sholat tahajjud, maka berwudhu sebelum tidur akan lebih baik. Dengan begini, kita akan mengingat Allah sebelum tidur.
5. Tidur Lebih Awal dan Baca Do'a
Ketika kita akan tidur, maka kita perlu berniat untuk bangun sholat malam, dengan membaca do'a berikut:
Baca Subhan Allah (33 kali), Alhamdulillah (33 kali) and Allahu Akbar (34 kali) - Total 100 kali
Baca Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas dan Surat Al-Kafirun
Baca Ayat Kursi, untuk melindungi diri dari syaitan, sehingga kita bisa bangun lebih awal. Ini berdasarkan hadits berikut:
"Apabila engkau mendatangi tempat tidur (di malam hari), bacalah Ayat Kursi, niscaya Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga waktu pagi (HR. Al-Bukhari)"
Membaca do'a sebelum tidur: Bismika Allahumma Ahya Wa Amut
6. Hindari Terlalu Banyak Makan dan Minum Sebelum Tidur
Sebaiknya tidak makan kira-kira 2 jam sebelum tidur.
7. Hindari Hal yang Makruh Sebelum Tidur
Hal makruh pertama adalah tidur dengan atap terbuka. Ini berdasar hadits:
Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya, maka hilanglah jaminan darinya” (HR. Bukhari).
Hal makruh kedua adalah tidur tertelungkup.
“Sesungguhnya cara berbaring seperti ini (telungkup) adalah cara berbaringnya penghuni neraka“. (HR Ibnu Majah)
Wallahu'Alam Bishshowab
SIAPAKAH DAJJAL..?
⛄ Dajjal ialah seorang manusia yang telah ditangguhkan ajalnya. Dia diberi kelebihan oleh Allah SWT untuk menguji keimanan manusia.
⛄ Makanan orang-orang beriman ketika Dajjal keluar nanti hanyalah (T4), yaitu: Tasbih (SubhanAllah), Tahmid (Alhamdulillah), Tahlil (La Ilaha Ilallah) dan Takbir (Allahu Akbar).
⛄ Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bisa kenyangkah?"
"Tidak. Manusia akhir zaman berzikir hanya sebagai cara untuk terus bersabar dengan lapar".
⛄ Kita akan selalu berpuasa sunah. Sebab waktu Dajjal keluar nanti, kita hanya bisa bertahan hidup dengan tasbih, kerena Dajjal akan memonopoli semua makanan di atas muka bumi.
⛄ Beberapa kelebihan-kelebihan yang Allah SWT berikan kepada Dajjal adalah:
- Bisa menyuburkan tanaman.
- Bisa menurunkan hujan.
- Bisa menghidupkan orang yang sudah mati.
⛄ Bagaimana Dajjal bisa keliling dunia cuma dalam waktu 40 hari?
Ketahuilah bahwa pergerakan Dajjal itu bagaikan hujan yang ditiup angin.
⛄ Dajjal akan menjadi pemimpin dunia. Semua pemerintahan nanti akan berada di bawah kekuasaannya. Apabila dunia telah dikuasai semua, maka dia akan mengaku dirinya sebagai tuhan.
⛄ Lalu Dajjal akan menyuruh semua manusia mengakui bahwa dia adalah tuhan. Barangsiapa yang mengakui Dajjal sebagai tuhan maka dia akan kafir, tetapi dia dapat kemewahan dunia. Dan barangsiapa yang tak mengakuinya maka akan menderita.
⛄ Hari pertama Dajjal di dunia = Setahun.
Hari ke 2 = Sebulan.
Hari ke 3 = Seminggu.
Hari ke 4 sampai hari ke 40 = hari-hari biasa.
⛄ Dajjal itu penipu besar. Sebagian besar pengikutnya adalah wanita dan kanak-kanak, kerana mereka itu mudah diperpedaya.
⛄ Sabda Nabi Saw: "Ketika Dajjal keluar, ikatlah anak dan isterimu pada tiang di dalam rumah. Tindakan ini untuk mencegah mereka keluar dan terpedaya olehnya (Dajjal)."
⛄ "Jika Dajjal keluar ketika aku masih hidup, aku akan bersama-sama dengan kalian semua untuk menentangnya". (Hadits)
⛄ Dajjal akan menghidupkan semula orang tua kita yang telah meninggal untuk meyakinkan kita bahwa dia adalah tuhan. Sedangkan yang hidup itu hanyalah jelmaan syaitan!
⛄ "Jika kalian berjumpa dengan Dajjal, maka bacalah 10 ayat pertama dari surah al-Kahfi".
(Hadits).
⛄ Semua pelosok dunia akan didatangi oleh Dajjal, kecuali 2 tempat saja yaitu Makkah dan Madinah, kerana kedua tempat ini dikawal ketat oleh Malaikat.
⛄ Waktu Dajjal keluar nanti, masing-masing harus melindungi diri sendiri. Karena tak seorang pun bisa membantu. Pada waktu itu seorang ibu hendak menolong anaknya pun tak bisa.
⛄ "Kalau kita bersembunyi dalam air, tetap tidak akan daripada
Dajjal"?
Karena kata Syeikh Zainul Asri, kekuasaan Dajjal itu di darat, di laut dan udara.
Kita tak bisa lari.
⛄ "Dajjal takut dengan azan. Kalau dia buat benteng, dan waktu itu sedang azan, maka akan musnah benteng tersebut".
(Syeikh Zainul Asri.)
⛄ Dajjal akan buta matanya dan akan muncul tulisan 'Ka Fa Ra' di dahinya setelah dia mengaku bahwa dialah tuhan.
⛄ Dajjal akan keluar membawa Neraka dan Syurga. Neraka adalah tempat kesengsaraan dan Syurga adalah tempat kebahagiaan. Tetapi Nerakanya Dajjal sebenarnya adalah Syurga dan Syurganya Dajjal pada hakekatnya adalah Neraka.
⛄ Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa as. setelah Dajjal berhasil mengusai dunia selama 40 hari setelah dia keluar nanti.
⛄ Amalkan 10 ayat pertama dan 10 ayat terakhir surah al-Kahfi, niscaya kalian akan selamat daripada fitnah Dajjal.
⛄ Sabda Nabi SAW; "Hafalkan 10 ayat pertama daripada surah al Kahfi, maka kamu akan selamat daripada Dajjal".
⛄ _"Yang paling aku takutkan melanda umatku pada akhir zaman ialah huru hara yang dibawa oleh Dajjal". (Hadits).
⛄ Orang yang malas untuk mencari tahu perkara Dajjal ini, maka mereka tidak akan tahu betapa dahsyat
huru-haranya yang akan dibawa oleh Dajjal nanti.
Jangan simpan untuk diri sendiri tp bagikan kepada orang lain~
⛄ Makanan orang-orang beriman ketika Dajjal keluar nanti hanyalah (T4), yaitu: Tasbih (SubhanAllah), Tahmid (Alhamdulillah), Tahlil (La Ilaha Ilallah) dan Takbir (Allahu Akbar).
⛄ Sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, bisa kenyangkah?"
"Tidak. Manusia akhir zaman berzikir hanya sebagai cara untuk terus bersabar dengan lapar".
⛄ Kita akan selalu berpuasa sunah. Sebab waktu Dajjal keluar nanti, kita hanya bisa bertahan hidup dengan tasbih, kerena Dajjal akan memonopoli semua makanan di atas muka bumi.
⛄ Beberapa kelebihan-kelebihan yang Allah SWT berikan kepada Dajjal adalah:
- Bisa menyuburkan tanaman.
- Bisa menurunkan hujan.
- Bisa menghidupkan orang yang sudah mati.
⛄ Bagaimana Dajjal bisa keliling dunia cuma dalam waktu 40 hari?
Ketahuilah bahwa pergerakan Dajjal itu bagaikan hujan yang ditiup angin.
⛄ Dajjal akan menjadi pemimpin dunia. Semua pemerintahan nanti akan berada di bawah kekuasaannya. Apabila dunia telah dikuasai semua, maka dia akan mengaku dirinya sebagai tuhan.
⛄ Lalu Dajjal akan menyuruh semua manusia mengakui bahwa dia adalah tuhan. Barangsiapa yang mengakui Dajjal sebagai tuhan maka dia akan kafir, tetapi dia dapat kemewahan dunia. Dan barangsiapa yang tak mengakuinya maka akan menderita.
⛄ Hari pertama Dajjal di dunia = Setahun.
Hari ke 2 = Sebulan.
Hari ke 3 = Seminggu.
Hari ke 4 sampai hari ke 40 = hari-hari biasa.
⛄ Dajjal itu penipu besar. Sebagian besar pengikutnya adalah wanita dan kanak-kanak, kerana mereka itu mudah diperpedaya.
⛄ Sabda Nabi Saw: "Ketika Dajjal keluar, ikatlah anak dan isterimu pada tiang di dalam rumah. Tindakan ini untuk mencegah mereka keluar dan terpedaya olehnya (Dajjal)."
⛄ "Jika Dajjal keluar ketika aku masih hidup, aku akan bersama-sama dengan kalian semua untuk menentangnya". (Hadits)
⛄ Dajjal akan menghidupkan semula orang tua kita yang telah meninggal untuk meyakinkan kita bahwa dia adalah tuhan. Sedangkan yang hidup itu hanyalah jelmaan syaitan!
⛄ "Jika kalian berjumpa dengan Dajjal, maka bacalah 10 ayat pertama dari surah al-Kahfi".
(Hadits).
⛄ Semua pelosok dunia akan didatangi oleh Dajjal, kecuali 2 tempat saja yaitu Makkah dan Madinah, kerana kedua tempat ini dikawal ketat oleh Malaikat.
⛄ Waktu Dajjal keluar nanti, masing-masing harus melindungi diri sendiri. Karena tak seorang pun bisa membantu. Pada waktu itu seorang ibu hendak menolong anaknya pun tak bisa.
⛄ "Kalau kita bersembunyi dalam air, tetap tidak akan daripada
Dajjal"?
Karena kata Syeikh Zainul Asri, kekuasaan Dajjal itu di darat, di laut dan udara.
Kita tak bisa lari.
⛄ "Dajjal takut dengan azan. Kalau dia buat benteng, dan waktu itu sedang azan, maka akan musnah benteng tersebut".
(Syeikh Zainul Asri.)
⛄ Dajjal akan buta matanya dan akan muncul tulisan 'Ka Fa Ra' di dahinya setelah dia mengaku bahwa dialah tuhan.
⛄ Dajjal akan keluar membawa Neraka dan Syurga. Neraka adalah tempat kesengsaraan dan Syurga adalah tempat kebahagiaan. Tetapi Nerakanya Dajjal sebenarnya adalah Syurga dan Syurganya Dajjal pada hakekatnya adalah Neraka.
⛄ Dajjal akan dibunuh oleh Nabi Isa as. setelah Dajjal berhasil mengusai dunia selama 40 hari setelah dia keluar nanti.
⛄ Amalkan 10 ayat pertama dan 10 ayat terakhir surah al-Kahfi, niscaya kalian akan selamat daripada fitnah Dajjal.
⛄ Sabda Nabi SAW; "Hafalkan 10 ayat pertama daripada surah al Kahfi, maka kamu akan selamat daripada Dajjal".
⛄ _"Yang paling aku takutkan melanda umatku pada akhir zaman ialah huru hara yang dibawa oleh Dajjal". (Hadits).
⛄ Orang yang malas untuk mencari tahu perkara Dajjal ini, maka mereka tidak akan tahu betapa dahsyat
huru-haranya yang akan dibawa oleh Dajjal nanti.
Jangan simpan untuk diri sendiri tp bagikan kepada orang lain~
Selasa, 09 Oktober 2018
Minggu, 07 Oktober 2018
MUTIARA DALAM HIDUP
Sewaktu Baginda Rasulullah sedang sakit, terlontar satu soalan pada Jibril:
"Wahai Jibril, adakah kau akan turun ke bumi setelah aku tiada?"
"Masih lagi Ya Rasulullah, aku turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup peninggalanmu."
Lalu Baginda Rasullah bertanya kembali:
“Mutiara apakah yang kau akan ambil?"
Jibril menjawab:
(الأَوَّلُ)
أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”
● "Mutiara Pertama yang akan kuambil dari muka bumi ini adalah BERKAH.
● Mutiara Kedua yang akan kuambil dari bumi adalah RASA CINTA dari hati manusia:
( وَالثََّانىِ)
أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ
● Mutiara Ketiga, yang akan kuambil dari bumi ini adalah RASA KASIH SAYANG di antara keluarga:
(وَالثََّالِثُ)
أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ
[ yakni rasa kasih sayang antara keluarga semakin menipis. ]
● Mutiara Keempat, yang akan diambil oleh Jibril dari bumi ini adalah KEADILAN di hati pemimpin:
(وَالرَّابِعُ)
أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ
● Mutiara Kelima, yang akan kuambil dari bumi ini adalah:
_
(وَالخاَمِسُ)
أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ
RASA MALU dari kaum wanita-wanita.
● Mutiara Keenam, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالسَّادِسُ)
أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ
RASA SABAR orang-orang fakir.
● Mutiara Ketujuh, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالسَّابِعُ)
أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ اْلعُلَماَءِ
yakni WARAK dan ZUHUD dari para ulama.
[ Warak adalah cukup berhati-hati menjaga diri dari yang syubhah dan yang haram, sedangkan Zuhud itu tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika Warak dan Zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya terjejas.
● Mutiara Kelapan, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالثََّامِنُ)
أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ
DERMAWANNYA orang-orang kaya.
● Mutiara Kesembilan, yang akan ku ambil dari bumi adalah:
(وَالتَّاسِعُ)
أَرْفَعُ القُرْآنَ
MENGANGKAT AL-QUR’AN.
[ yakni menghilangkan ruh al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan.]
● Dan yang terakhir, Mutiara Kesepuluh, yang akan kuambil dari bumi adalah IMAN:
(العاَشِرُ)
أَرْفَعُ الإِيْماَنَ
[Ini adalah mutiara paling berharga di antara sembilan mutiara lainnya.]"
Marilah kita sama-sama merenungkan seperti yang telah disebutkan oleh Jibril a.s. pada akhir zaman ini.
Semoga kita akan menjadi lebih baik dari yang sudah-sudah. 🙏
Jadilah "CAHAYA", walaupun tak tersentuh, tetapi selalu "MENERANGI/. Jadilah "ANGIN", walaupun tak nampak, tetapi selalu memberikan "KESEJUKAN".
Jadilah "SAHABAT/SAUDARA SEJATI, walaupun tidak bersama menjalani hari, tetapi selalu "MENJAGA HATI". 🌷
اللهم صل على محمد وآل محمد 💚
"Wahai Jibril, adakah kau akan turun ke bumi setelah aku tiada?"
"Masih lagi Ya Rasulullah, aku turun ke bumi untuk mengambil 10 Mutiara hidup peninggalanmu."
Lalu Baginda Rasullah bertanya kembali:
“Mutiara apakah yang kau akan ambil?"
Jibril menjawab:
(الأَوَّلُ)
أَرْفَعُ البَرَكَةَ مِنَ الأَرْضِا”
● "Mutiara Pertama yang akan kuambil dari muka bumi ini adalah BERKAH.
● Mutiara Kedua yang akan kuambil dari bumi adalah RASA CINTA dari hati manusia:
( وَالثََّانىِ)
أَرْفَعُ المَحَبَّةَ مِنْ قُلُوْبِ الخَلْقِ
● Mutiara Ketiga, yang akan kuambil dari bumi ini adalah RASA KASIH SAYANG di antara keluarga:
(وَالثََّالِثُ)
أَرْفَعُ الشُّفْقَةَ مِنْ قُلُوْبِ الأَقاَرِبِ
[ yakni rasa kasih sayang antara keluarga semakin menipis. ]
● Mutiara Keempat, yang akan diambil oleh Jibril dari bumi ini adalah KEADILAN di hati pemimpin:
(وَالرَّابِعُ)
أَرْفَعُ العَدْلَ مِنَ الأُمَراَءِ
● Mutiara Kelima, yang akan kuambil dari bumi ini adalah:
_
(وَالخاَمِسُ)
أَرْفَعُ الحَياَءَ مِنَ النِّساَءِ
RASA MALU dari kaum wanita-wanita.
● Mutiara Keenam, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالسَّادِسُ)
أَرْفَعُ الصَّبْرَ مِنَ الفُقَراَءِ
RASA SABAR orang-orang fakir.
● Mutiara Ketujuh, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالسَّابِعُ)
أَرْفَعُ الوَرَعَ وَالزُهْدَ مِنَ اْلعُلَماَءِ
yakni WARAK dan ZUHUD dari para ulama.
[ Warak adalah cukup berhati-hati menjaga diri dari yang syubhah dan yang haram, sedangkan Zuhud itu tidak mementingkan harta-dunia, kedua-duanya merupakan ciri seorang ulama. Jika Warak dan Zuhud telah hilang dari ulama maka nilai jati dirinya terjejas.
● Mutiara Kelapan, yang akan kuambil dari bumi adalah:
(وَالثََّامِنُ)
أَرْفَعُ السَّخاَءَ مِنَ الأَغْنِياَءِ
DERMAWANNYA orang-orang kaya.
● Mutiara Kesembilan, yang akan ku ambil dari bumi adalah:
(وَالتَّاسِعُ)
أَرْفَعُ القُرْآنَ
MENGANGKAT AL-QUR’AN.
[ yakni menghilangkan ruh al-Qur’an itu sendiri sebagai panduan dalam kehidupan.]
● Dan yang terakhir, Mutiara Kesepuluh, yang akan kuambil dari bumi adalah IMAN:
(العاَشِرُ)
أَرْفَعُ الإِيْماَنَ
[Ini adalah mutiara paling berharga di antara sembilan mutiara lainnya.]"
Marilah kita sama-sama merenungkan seperti yang telah disebutkan oleh Jibril a.s. pada akhir zaman ini.
Semoga kita akan menjadi lebih baik dari yang sudah-sudah. 🙏
Jadilah "CAHAYA", walaupun tak tersentuh, tetapi selalu "MENERANGI/. Jadilah "ANGIN", walaupun tak nampak, tetapi selalu memberikan "KESEJUKAN".
Jadilah "SAHABAT/SAUDARA SEJATI, walaupun tidak bersama menjalani hari, tetapi selalu "MENJAGA HATI". 🌷
اللهم صل على محمد وآل محمد 💚
SAKIT KEPALA
Jika sakit kepala di bagian depan kepala, pengobatannya adalah tidur.
Jika sakitnya di bagian atas kepala, pengobatannya adalah makan dan minum.
Jika sakit kepala di bagian belakang kepala Anda, maka pengobatannya adalah melepaskan stres.
Pengobatan meningkatkan kekuatan penglihatan mata Anda. Hal ini sangat penting untuk orang-orang yang mata mereka yang lemah dan juga untuk semua orang.
Otot mata yang lemah, akan menyebabkan ketidakmampuan dalam melihat secara akurat.
Untuk memulihkan mata dan menjaga kekuatan ototnya, maka sebaiknya mengikuti sunnah selama sholat.
Kita harus selalu membuka mata kita selama sujuud, dan ketika berdiri pandangan mata melihat tempat sujuud. Jaga mata Anda tetap fokus pada satu titik tempat sujuud.
Hikmah di balik pandangan mata tetap fokus pada satu titik tempat sujuud adalah:
Saat rukuu', otot mata akan menekan lensa mata untuk meningkatkan visi dan saat Anda bangun mata otot mata akan melonggarkan.
Sementara saat sujuud, lensa mata akan menyusut karena jarak antara mata dengan tempat sujud memendek, dan ketika Anda bangun lagi itu akan mengendurkan otot-otot mata.
Bila kita praktikkan setiap hari, maka akan melatih otot-otot mata kita, sehingga mata kita akan sehat.
Kita dapat melakukan hal ini setiap hari 17 kali atau sebanyak yang kita inginkan.
Nabi kita (SAW) selalu memerintahkan untuk membuka mata kita, selama sujuud. Dan sekarang para ilmuwan telah membuktikan bahwa praktek ini bekerja dalam meningkatkan kekuatan penglihatan mata. Maa syaa Allah...
Jika sakitnya di bagian atas kepala, pengobatannya adalah makan dan minum.
Jika sakit kepala di bagian belakang kepala Anda, maka pengobatannya adalah melepaskan stres.
Pengobatan meningkatkan kekuatan penglihatan mata Anda. Hal ini sangat penting untuk orang-orang yang mata mereka yang lemah dan juga untuk semua orang.
Otot mata yang lemah, akan menyebabkan ketidakmampuan dalam melihat secara akurat.
Untuk memulihkan mata dan menjaga kekuatan ototnya, maka sebaiknya mengikuti sunnah selama sholat.
Kita harus selalu membuka mata kita selama sujuud, dan ketika berdiri pandangan mata melihat tempat sujuud. Jaga mata Anda tetap fokus pada satu titik tempat sujuud.
Hikmah di balik pandangan mata tetap fokus pada satu titik tempat sujuud adalah:
Saat rukuu', otot mata akan menekan lensa mata untuk meningkatkan visi dan saat Anda bangun mata otot mata akan melonggarkan.
Sementara saat sujuud, lensa mata akan menyusut karena jarak antara mata dengan tempat sujud memendek, dan ketika Anda bangun lagi itu akan mengendurkan otot-otot mata.
Bila kita praktikkan setiap hari, maka akan melatih otot-otot mata kita, sehingga mata kita akan sehat.
Kita dapat melakukan hal ini setiap hari 17 kali atau sebanyak yang kita inginkan.
Nabi kita (SAW) selalu memerintahkan untuk membuka mata kita, selama sujuud. Dan sekarang para ilmuwan telah membuktikan bahwa praktek ini bekerja dalam meningkatkan kekuatan penglihatan mata. Maa syaa Allah...
40 Manfaat dan Keutamaan Sholat Tahajud
Sholat tahajud memiki banyak sekali manfaat juga keutamaan. Diantara manfaat dan keutamaan sholat tahajud adalah jalan meraih ridha Allah, dikabulkannya doa-doa dan juga pencegah dari berbuat dosa. Bahkan, karena banyaknya keutamaan dan manfaat sholat tahajud ini, Rasulullah tidak pernah meninggalkan sholat tahajud. Lantas apa saja keutamaan dan manfaat sholat di sepertiga malam ini? Berikut 40 manfaat sholat tahajud yang dirangkum dari beberapa hadits mengenai sholat tahajud juga dalil dalam Alquran:
1. Jalan meraih Cinta dan Ridha Allah.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Darda "Ada 3 macam manusia, Allah SWT mencintai mereka, tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk sholat), lalu Allah SWT berkata: 'Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur." (Riwayat Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud).
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
Rasulullah SAW bersabda: "Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).
3. Jalan memohon pengampunan dan dihapuskannya dosa-dosa.
"Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
4. Jalan dikabulkannya doa-doa dan keinginan.
"Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan kukabulakn, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." (Al-Hadis).
Rasululllah SAW bersabda “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
5. Mencegah Rasa Bosan Pada Allah di Dalam Hati Seorang Hamba yang Lemah.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Al-Mahlabi mengatakan Nabi Dawud Alaihissallam mengistirahatkan dirinya dengan tidur pada awal malam lalu ia bangun pada waktu di mana Allah menyeru, ‘Adakah orang yang meminta?, niscaya akan Aku berikan permintaannya!’ lalu ia meneruskan lagi tidurnya pada malam yang tersisa sekedar untuk dapat beristirahat dari lelahnya melakukan shalat Tahajjud. Tidur terakhir inilah yang dilakukan pada waktu Sahur. Metode seperti ini lebih dicintai Allah karena bersikap sayang terhadap jiwa yang dikhawatirkan akan merasa bosan (jika dibebani dengan beban yang berat,-ed) dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merasa bosan sampai kalian sendiri yang akan merasa bosan.
6. Jalan memperoleh Rahmat Allah SWT.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya?…” [Az-Zumar/39: 9].
7. Akan dicintai oleh seluruh orang sholeh dan makhluk-Nya.
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari).
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
8. Membawa cahaya pada wajah dan hati pendiri sholat tahajud.
Hasan Al-Basri ra ditanya oleh seseorang, "Mengapa orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?". Hasan Basri menjawab: "Karena mereka menyendiri bersama Tuhan-nya pada malam hari, kemudian Ar-Rahman memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya." (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaamallail).
Yazid ar-Riqasyi berkata, “Shalat malam akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada hari Kiamat kelak dan cahaya itu akan berjalan dari depan dan belakangnya. Sedangkan puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya Neraka Sa’ir.” Lihat as-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
9. Membuat diri terlihat tampan dan cantik.
Terkait dengan ini pula, Imam Ibnul Qayyim pernah berkata: "Sesungguhnya sholat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya. Sebagian istri memperbanyak melaksanakan sholat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, ‘Sholat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang bila wajah kami menjadi lebih bagus".
Nabi menjelaskan dalam sebuah hadist “ bahwa orang yang melaksanakan sholat tahajud akan wajahnya akan terlihat atampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Syuraik berkata, “Barangsiapa yang banyak shalatnya di malam hari, maka wajahnya akan tampak indah di siang hari.” Lihat al-Kaamil karya Ibnu ‘Adi, (II/526).
10. Menjadikan Bijaksana dan Lisan Mengatakan Kata-Kata Penuh Hikmah dan Diberikan Pemahaman Agama.
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al-Furqan 25: 63-64).
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
11. Menenangkan hati.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” [Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278)].
12. Sebagai Bentuk Syukur Seorang Hamba.
Diriwayatkan Aisyah R.A, ia berkata : “Nabi SAW mengerjakan shalat malam hingga bengkak kedua telapak kaki beliau,lalu aku katakan kepada beliau,’Mengapa engkau melakukan seperti ini, ya Rosulullah, padahal dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah? ‘Beliau menjawab,’Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?” (HR Bukhori VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820).
13. Mengimplementasikan Sholat Sunnah Rasulullah SAW yang paling utama dan paling dicintai.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”.
Rasulullah SAW bersabda: “Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i).
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Bukhori hadits nomor 3420).
‘Abdullah bin Qais mengatakan, bahwa ‘Aisyah Radhiyallahun anhuma berkata: “Janganlah kalian meninggalkan shalat malam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit atau malas, beliau shalat dalam keadaan duduk.” [HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamil Lail, (hadits no. 1307)].
14. Digolongkan sebagai seorang hamba yang selalu berdzikir.
Bersabda Nabi SAW : “Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud).
15. Digolongkan sebagai hamba yang bertakwa dan berbuat kebaikan.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
16. Menjadi sebaik-baik hamba Allah SWT.
Ibnu Hajar berkata: “Yang menjadi dalil dari masalah ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat ini mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik.”.
Ia berkata lagi, “Hadits ini menunjukkan bahwa shalat malam bisa menjauhkan orang dari adzab.” (HR. Al-Bukhari).
17. Mendapatkan tempat yang tinggi dan terpuji di sisi Allah SWT.
Ath-Thibi berkata: “Demi hidupku, sungguh, seandainya tidak ada keutamaan dalam melakukan shalat Tahajjud selain pada firman Allah: “Dan pada sebagian malam hari bershalat ta-hajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengang-katmu ke tempat yang terpuji.” [Al-Israa’/17: 79].
18. Memperoleh berbagai kemuliaan.
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”
Dalam riwayat yang lain, dikatakan bahwa Jibril pernah berkata kepada Rasulullah Saw: "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain".(Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah).
“Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir).
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata, “Kemulian seseorang terletak pada shalatnya di malam hari dan sikapnya menjauhi apa yang ada pada tangan orang lain.” (Kitab Mukhtashar Qiyaamil Lail).
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra. bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya: “Orang-orang yang paling mulia dari umatku ialah mereka para pembawa Al-Qur’an dan orang-orang yang senantiasa sholat di malam hari.”.
19. Memperoleh Kewibawaan
Rasulullah SAW bersabda “Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan).
Wahab bin Munabih berkata, “Shalat di waktu malam akan menjadikan orang yang rendah kedudukannya, mulia, dan orang yang hina, berwibawa. Sedangkan puasa di siang hari akan mengekang seseorang dari dorongan syahwatnya. Tidak ada istirahat bagi seorang mukmin tanpa masuk Surga.” (Kitab as-Shalaatu wat Tahajjud hal 299).
20. Satu Rakaat Sama Dengan 10 Rakaat di Siang Hari.
Dari Ya’la bin ‘Atha’ ia meriwayatkan dari bibinya Salma, bahwa ia berkata, “‘Amr bin al-‘Ash berkata, ‘Wahai Salma, shalat satu raka’at di waktu malam sama dengan shalat sepuluh raka’at di waktu siang.” (ash-Shalaah wat Tahajjud oleh Ibnu al-Khirath hal 298).
21. Mendapatkan Pahala yang Besar.
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [As-Sajdah/32: 16-17].
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278).
Dari al-Hasan al-Bashri berkata, “Kami tidak mengetahui amal ibadah yang lebih berat daripada lelahnya melakukan shalat malam dan menafkahkan harta ini.” Lihat ash-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
22. Mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam Taurat tertulis, ‘Sungguh Allah telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur apa yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, yakni apa yang tidak di-ketahui oleh Malaikat yang dekat kepada Allah dan Nabi yang diutus-Nya.'” (HR. Al-Marwazi).
Thalhah bin Mashraf berkata, “Aku mendengar bila seorang laki-laki bangun di waktu malam untuk melakukan shalat malam, Malaikat memanggilnya, ‘Berbahagialah engkau karena engkau telah menempuh jalan para ahli ibadah sebelummu.'” Thalhah mengatakan lagi, “Malam itu pun berwasiat kepada malam setelahnya agar membangunkannya pada waktu di mana ia bangun.” Thalhah mengatakan lagi, “Kebaikan turun dari atas langit ke pembelahan rambutnya dan ada penyeru yang berseru, ‘Seandainya seorang yang bermunajat tahu siapa yang ia seru, maka ia tidak akan berpaling (dari munajatnya).’” Atsar ini diriwayatkan oleh al-Aajuri dalam Fadhlu Qiyaamil Laili wat Tahajjud (hal. 58).
23. Dicatat sebagai hamba yang shalih, taat dan ikhlas.
Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).
24. Dilihat Sebagai Hamba yang Istimewa di Mata Allah
Siapapun yang melakukan shalat tahajjud akan terlihat sebagai orang istimewa di mata Allah SWT. Itu karena doa ini dilakukan pada malam hari dan itu adalah saat yang spesial dan sungguh-sungguh dengan Allah.
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)". (At-Tur 52: 48-49).
25.Menguatkan Alquran yang sudah dihafal.
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih terkesan.” [Al-Muzzammil/73: 6]
26. Mempercepat meraih cita-cita dan rasa aman.
Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.'” (HR. Ahmad).
27. Berhasil dalam jihad melawan hawa nafsu dan setan.
“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.” (HR. Bukhari, 1142).
28. Mencegah diri dari berbuat dosa dan kemungkaran.
"Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).
“Allah telah menjadikan pada kalian shalat kaum yang baik; mereka shalat di waktu malam dan berpuasa di waktu siang. Mereka bukanlah para pelaku dosa dan orang-orang yang jahat.” (HR. ‘Abd bin Humaid, 1810).
29. Menjauhkan diri dari setan.
"Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih).
“Setan mengikat pada ujung kepala salah seorang diantara kalian jika tidur dengan tiga ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan: “Engkau masih memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!’ Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan shalat, maka terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga jiwanya akaan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi kotor jiwanya lagi pemalas.” (HR. Muslim 1163).
30. Menjauhkan Diri dari Kelalaian Hati.
Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).
31. Cara Ampuh Menghilangkan Kemalasan dan Hawa Nafsu.
Sholat tahajud adalah cara ampuh untuk menghilangkan kemalasan dan nafsu. Melakukannya di malam hari akan membuat kita lebih siap untuk menyambut hari esok. Musuh terbesar dalam diri manusia adalah nafsu. Melaksanakan doa tahajud mungkin agak berat bagi sebagian orang karena didirikan pada jam dimana kita biasanya tertidur. Godaan untuk pergi tidur tentu sangat besar saat itu. Oleh karena itu, orang yang bangun dari tidurnya untuk melakukan sholat tahajud berarti ia telah berhasil menahan godaannya dalam penyembahan kepada Allah SWT.
32. Meningkatkan kesehatan, kekebalan tubuh dan menangkal penyakit.
"Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim)
Dalam sebuah penelitian disertasi berjudul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” yang dilakukan oleh Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya pada 41 responden siswa 23 siswa yang tidak rutin tahajud dan 19 siswa rutin tahajud.
Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol (hormon stress) yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Juga lebih mudah terhindar dari segala jenis penyakit.
33. Melancarkan aliran darah.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menghirup oksigen di atmosfer bumi sekitar pukul 03.00 hingga terbit matahari sehingga ketika menggerakkan otot-otot yang berada dalam tubuh kita maka akan membuat badan kita segar dan melancarkan aliran darah di tubuh kita. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut. -Republika.
34. Memperbesar Rongga Paru-Paru dan Mencegah Infeksi Pernapasan
Secara kasar, pertama kita berdiri tegak kemudian mengangkat kedua tangan (bertakbir) dan meletakkan tangan di atas dada. Gerakan-gerakan tersebut telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang. -Republika.
Menurut salah satu pakar kesehatan Universitas Indonesia, sholat tahajud dapat bermanfaat untuk mendukung gaya hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah pemularan penyakit ISPA. Penyakit ini disebabkan oleh virus salah satunya adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut.
35. Dipelihara oleh Allah dari segala macam bencana.
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat."
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
36. Jalan Meraih Husnul Khotimah.
Setiap makhluk hidup akan mati dan mati dalam keadaan Husnul khotimah didambakan oleh semua orang yang beriman. Husnul khotimah adalah mati dalam kondisi baik dan dijamin masuk surga. Berdoa shalat tahajud akan mengingatkan diri kita kepada Allah karena kematian pasti akan menjemput kita tanpa kita sadari. Semoga dengan terus melakukan shalat tahajud bisa membawa kita ke husnul khotimah.
37. Meringankan lamanya berdiri pada hari kiamat.
Ibnu Abbas ra, yang berkata: "Barang siapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir." (Ibnu Jarir Ath-Thabari, tafsir Ibnu Jarir).
Rasulullah SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
38. Mendapatkan keringanan saat dihisab.
Al-Awza’i berkata, “Aku mendengar barangsiapa yang lama melakukan shalat malam, maka Allah akan meringankan siksanya pada hari Kiamat kelak.” [Kitab Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 66)].
39. Penyelamat dari siksa api neraka.
Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, ketika seseorang bermimpi, ia akan menceritakan mimpi tersebut ke Rasulullah SAW. Aku pun berharap mendapat mimpi yang dapat kuceritakan kepada Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku adalah seorang anak muda perjaka. Aku tidur di masjid pada Rasululullah Saw, maka aku bermimpi seakan-akan dua malaikat mengambilku dan membawaku ke neraka, ternyata ia adalah bangunan seperti bangunan sumur. Ia memiliki dua palang seperti palang sumur. Di dalamnya terdapat manusia yang telah aku kenal. Maka aku mulai mengucapkan, 'Aku berlindung dengan nama Allah dari neraka'. Kemudian seorang malaikat menemui keduanya, maka dia berkata kepadaku, 'Janganlah takut!' (Mimpi ini) aku ceritakan kepada Hafshah, maka Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah dan beliau bersabda, "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, andaikata dia mengerjakan sholat pada waktu malam." Salim berkata, 'setelah itu Abdullah tidak tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar." (HR Bukhari dan Muslim).
40. Jaminan masuk surga dengan selamat.
Manfaat sholat tahajud ke-12 adalah mendapat jaminan masuk surga. Ini sesuai dengan keterangan dari sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi: "Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, sholat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat". (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmidzi).
1. Jalan meraih Cinta dan Ridha Allah.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Abu Darda "Ada 3 macam manusia, Allah SWT mencintai mereka, tersenyum kepada mereka, dan merasa senang dengan mereka, yaitu salah satunya adalah orang yang memiliki istri cantik serta tempat tidur lembut dan bagus. Kemudian ia bangun malam (untuk sholat), lalu Allah SWT berkata: 'Ia meninggalkan kesenangannya dan mengingat Aku. Seandainya ia berkehendak, maka ia akan tidur." (Riwayat Ath-Thabrani).
Rasulullah SAW bersabda : “Allah menyayangi seorang laki-laki yang bangun untuk shalat malam, lalu membangunkan istrinya. Jika tidak mau bangun, maka percikkan kepada wajahnya dengan air. Demikian pula Allah menyayangi perempuan yang bangun untuk shalat malam, juga membangunkan suaminya. Jika menolak, mukanya disiram air.” (HR Abu Daud).
2. Mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
Rasulullah SAW bersabda: "Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).
3. Jalan memohon pengampunan dan dihapuskannya dosa-dosa.
"Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam karena sholat malam itu merupakan kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kepada Tuhan kalian, serta penutup kesalahan dan penghapus dosa." (HR. Tirmidzi, Al-Hakim, Baihaqi. Dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Irwaa Al Ghalil).
“Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
4. Jalan dikabulkannya doa-doa dan keinginan.
"Perintah Allah turun ke langit di waktu tinggal sepertiga yang akhir dari waktu malam, lalu berseru, adakah orang-orang yang memohon (berdoa) pasti akan kukabulakn, adakah orang yang meminta, pasti akan Kuberikan dan adakah yang mengharap ampunan, pasti akan kuampuni baginya sampai tiba waktu Subuh." (Al-Hadis).
Rasululllah SAW bersabda “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun setiap malam ke langit dunia ketika masih tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berfirman: “Barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku mengampuninya. Barangsiapa yang memohon (sesuatu) kepada-Ku, niscaya Aku akan memberinya. Dan barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku akan mengabulkannya.” (HR. Bukhari).
5. Mencegah Rasa Bosan Pada Allah di Dalam Hati Seorang Hamba yang Lemah.
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: “Al-Mahlabi mengatakan Nabi Dawud Alaihissallam mengistirahatkan dirinya dengan tidur pada awal malam lalu ia bangun pada waktu di mana Allah menyeru, ‘Adakah orang yang meminta?, niscaya akan Aku berikan permintaannya!’ lalu ia meneruskan lagi tidurnya pada malam yang tersisa sekedar untuk dapat beristirahat dari lelahnya melakukan shalat Tahajjud. Tidur terakhir inilah yang dilakukan pada waktu Sahur. Metode seperti ini lebih dicintai Allah karena bersikap sayang terhadap jiwa yang dikhawatirkan akan merasa bosan (jika dibebani dengan beban yang berat,-ed) dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ‘Sesungguhnya Allah tidak akan pernah merasa bosan sampai kalian sendiri yang akan merasa bosan.
6. Jalan memperoleh Rahmat Allah SWT.
“(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat dan mengharapkan rahmat Rabb-nya?…” [Az-Zumar/39: 9].
7. Akan dicintai oleh seluruh orang sholeh dan makhluk-Nya.
Rasulullah Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit, sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari).
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
8. Membawa cahaya pada wajah dan hati pendiri sholat tahajud.
Hasan Al-Basri ra ditanya oleh seseorang, "Mengapa orang yang bertahajud di waktu malam memiliki muka yang bagus?". Hasan Basri menjawab: "Karena mereka menyendiri bersama Tuhan-nya pada malam hari, kemudian Ar-Rahman memberikan kepada mereka sebagian dari cahaya-Nya." (Al-Maqrizi, Mukhtasar Qiyaamallail).
Yazid ar-Riqasyi berkata, “Shalat malam akan menjadi cahaya bagi seorang mukmin pada hari Kiamat kelak dan cahaya itu akan berjalan dari depan dan belakangnya. Sedangkan puasa seorang hamba akan menjauhkannya dari panasnya Neraka Sa’ir.” Lihat as-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
9. Membuat diri terlihat tampan dan cantik.
Terkait dengan ini pula, Imam Ibnul Qayyim pernah berkata: "Sesungguhnya sholat malam itu dapat memberikan sinar yang tampak di wajah dan membaguskannya. Sebagian istri memperbanyak melaksanakan sholat malam. Ketika ditanyakan kepada mereka mengenai hal tersebut, mereka menjawab, ‘Sholat malam itu dapat membaguskan wajah dan kami senang bila wajah kami menjadi lebih bagus".
Nabi menjelaskan dalam sebuah hadist “ bahwa orang yang melaksanakan sholat tahajud akan wajahnya akan terlihat atampan atau cantik di siang harinya.” (HR Ibnu Majah).
Syuraik berkata, “Barangsiapa yang banyak shalatnya di malam hari, maka wajahnya akan tampak indah di siang hari.” Lihat al-Kaamil karya Ibnu ‘Adi, (II/526).
10. Menjadikan Bijaksana dan Lisan Mengatakan Kata-Kata Penuh Hikmah dan Diberikan Pemahaman Agama.
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka.” (Al-Furqan 25: 63-64).
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
11. Menenangkan hati.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” [Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278)].
12. Sebagai Bentuk Syukur Seorang Hamba.
Diriwayatkan Aisyah R.A, ia berkata : “Nabi SAW mengerjakan shalat malam hingga bengkak kedua telapak kaki beliau,lalu aku katakan kepada beliau,’Mengapa engkau melakukan seperti ini, ya Rosulullah, padahal dosamu yang lalu maupun yang akan datang telah diampuni oleh Allah? ‘Beliau menjawab,’Apakah aku tidak boleh menjadi hamba Allah yang bersyukur?” (HR Bukhori VIII/449 dan Muslim 2819 dan 2820).
13. Mengimplementasikan Sholat Sunnah Rasulullah SAW yang paling utama dan paling dicintai.
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa pada) bulan Allah yang mulia (Muharram) dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.”.
Rasulullah SAW bersabda: “Sholat yang paling afdhol setelah sholat fardhu adalah sholat malam” (HR. An Nasa’i).
Rasulullah SAW bersabda: “Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalat Nabi Dawud Alaihissallam dan puasa yang paling dicintai Allah juga puasa Nabi Dawud Alaihissallam. Beliau tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur lagi seperenam malam serta berpuasa sehari dan berbuka sehari.” (HR Bukhori hadits nomor 3420).
‘Abdullah bin Qais mengatakan, bahwa ‘Aisyah Radhiyallahun anhuma berkata: “Janganlah kalian meninggalkan shalat malam karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkannya. Jika beliau sakit atau malas, beliau shalat dalam keadaan duduk.” [HR. Abu Dawud dalam kitab ash-Shalaah, bab Qiyaamil Lail, (hadits no. 1307)].
14. Digolongkan sebagai seorang hamba yang selalu berdzikir.
Bersabda Nabi SAW : “Jika suami membangunkan istrinya untuk shalat malam hingga keduanya shalat dua raka’at, maka tercatat keduanya dalam golongan (perempuan/laki-laki) yang selalu berdzikir.”(HR Abu Daud).
15. Digolongkan sebagai hamba yang bertakwa dan berbuat kebaikan.
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam taman-taman surga dan di mata air-mata air, sambil mengambil apa yang diberikan oleh Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu (di dunia) adalah orang-orang yang berbuat kebaikan, (yakni) mereka sedikit sekali tidur di waktu malam, dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepada Allah).” (Adz-Dzariyat: 15-18).
16. Menjadi sebaik-baik hamba Allah SWT.
Ibnu Hajar berkata: “Yang menjadi dalil dari masalah ini adalah sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: ‘Sebaik-baik hamba adalah ‘Abdullah seandainya ia melakukan shalat pada sebagian malam.’ Kalimat ini mengindikasikan bahwa orang yang melakukan shalat malam adalah orang yang baik.”.
Ia berkata lagi, “Hadits ini menunjukkan bahwa shalat malam bisa menjauhkan orang dari adzab.” (HR. Al-Bukhari).
17. Mendapatkan tempat yang tinggi dan terpuji di sisi Allah SWT.
Ath-Thibi berkata: “Demi hidupku, sungguh, seandainya tidak ada keutamaan dalam melakukan shalat Tahajjud selain pada firman Allah: “Dan pada sebagian malam hari bershalat ta-hajjudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Rabb-mu mengang-katmu ke tempat yang terpuji.” [Al-Israa’/17: 79].
18. Memperoleh berbagai kemuliaan.
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat.".
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”
Dalam riwayat yang lain, dikatakan bahwa Jibril pernah berkata kepada Rasulullah Saw: "Hai Muhammad, kemuliaan orang beriman ada dengan sholat malam. Dan kegagahan orang beriman adalah sikap mandiri dari bantuan orang lain".(Silsilah Al-Hadis Ash-Shahihah).
“Bila Allah mengumpulkan semua manusia dari yang pertama hingga yang terakhir pada hari Kiamat kelak, maka datang sang penyeru lalu memanggil dengan suara yang terdengar oleh semua makhluk, ‘Hari ini semua yang berkumpul akan tahu siapa yang pantas mendapatkan kemuliaan!’ Kemudian penyeru itu kembali seraya berkata, ‘Hendaknya orang-orang yang ‘lambungnya jauh dari tempat tidur’ bangkit, lalu mereka bangkit, sedang jumlah mereka sedikit.” (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Ya’la dalam al-Musnadul Kabiir).
Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu anhuma berkata, “Kemulian seseorang terletak pada shalatnya di malam hari dan sikapnya menjauhi apa yang ada pada tangan orang lain.” (Kitab Mukhtashar Qiyaamil Lail).
Diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra. bahwa Nabi SAW bersabda yang artinya: “Orang-orang yang paling mulia dari umatku ialah mereka para pembawa Al-Qur’an dan orang-orang yang senantiasa sholat di malam hari.”.
19. Memperoleh Kewibawaan
Rasulullah SAW bersabda “Dan ketahuilah, bahwa kemuliaan dan kewibawaan seorang mukmin itu ada pada shalat malamnya” (HR. Hakim; hasan).
Wahab bin Munabih berkata, “Shalat di waktu malam akan menjadikan orang yang rendah kedudukannya, mulia, dan orang yang hina, berwibawa. Sedangkan puasa di siang hari akan mengekang seseorang dari dorongan syahwatnya. Tidak ada istirahat bagi seorang mukmin tanpa masuk Surga.” (Kitab as-Shalaatu wat Tahajjud hal 299).
20. Satu Rakaat Sama Dengan 10 Rakaat di Siang Hari.
Dari Ya’la bin ‘Atha’ ia meriwayatkan dari bibinya Salma, bahwa ia berkata, “‘Amr bin al-‘Ash berkata, ‘Wahai Salma, shalat satu raka’at di waktu malam sama dengan shalat sepuluh raka’at di waktu siang.” (ash-Shalaah wat Tahajjud oleh Ibnu al-Khirath hal 298).
21. Mendapatkan Pahala yang Besar.
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkah-kan sebagian dari rizki yang Kami berikan ke-pada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata, sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” [As-Sajdah/32: 16-17].
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.” Baca Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah oleh Ibnul Qayyim (hal. 278).
Dari al-Hasan al-Bashri berkata, “Kami tidak mengetahui amal ibadah yang lebih berat daripada lelahnya melakukan shalat malam dan menafkahkan harta ini.” Lihat ash-Shalaatu wat Tahajjud (hal. 298).
22. Mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam.” (HR Muslim).
Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya di dalam Taurat tertulis, ‘Sungguh Allah telah memberikan kepada orang-orang yang lambungnya jauh dari tempat tidur apa yang tidak pernah terlihat oleh mata, tidak pernah terdengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia, yakni apa yang tidak di-ketahui oleh Malaikat yang dekat kepada Allah dan Nabi yang diutus-Nya.'” (HR. Al-Marwazi).
Thalhah bin Mashraf berkata, “Aku mendengar bila seorang laki-laki bangun di waktu malam untuk melakukan shalat malam, Malaikat memanggilnya, ‘Berbahagialah engkau karena engkau telah menempuh jalan para ahli ibadah sebelummu.'” Thalhah mengatakan lagi, “Malam itu pun berwasiat kepada malam setelahnya agar membangunkannya pada waktu di mana ia bangun.” Thalhah mengatakan lagi, “Kebaikan turun dari atas langit ke pembelahan rambutnya dan ada penyeru yang berseru, ‘Seandainya seorang yang bermunajat tahu siapa yang ia seru, maka ia tidak akan berpaling (dari munajatnya).’” Atsar ini diriwayatkan oleh al-Aajuri dalam Fadhlu Qiyaamil Laili wat Tahajjud (hal. 58).
23. Dicatat sebagai hamba yang shalih, taat dan ikhlas.
Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).
“Biasakanlah dirimu untuk shalat malam karena hal itu tradisi orang-orang shalih sebelummu, mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, menolak penyakit, dan pencegah dari dosa.” (HR. Ahmad).
24. Dilihat Sebagai Hamba yang Istimewa di Mata Allah
Siapapun yang melakukan shalat tahajjud akan terlihat sebagai orang istimewa di mata Allah SWT. Itu karena doa ini dilakukan pada malam hari dan itu adalah saat yang spesial dan sungguh-sungguh dengan Allah.
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketetapan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika kamu bangun berdiri, dan bertasbihlah kepada-Nya pada beberapa saat di malam hari dan di waktu terbenam bintang-bintang (di waktu fajar)". (At-Tur 52: 48-49).
25.Menguatkan Alquran yang sudah dihafal.
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih terkesan.” [Al-Muzzammil/73: 6]
26. Mempercepat meraih cita-cita dan rasa aman.
Rasulullah SAW bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya Allah tertawa terhadap dua orang laki-laki: Seseorang yang bangun pada malam yang dingin dari ranjang dan selimutnya, lalu ia berwudhu’ dan melakukan shalat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada para Malaikat-Nya, ‘Apa yang mendorong hamba-Ku melakukan ini?’ Mereka menjawab, ‘Wahai Rabb kami, ia melakukan ini karena mengharap apa yang ada di sisi-Mu dan takut dari apa yang ada di sisi-Mu pula.’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya Aku telah memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan memberikan rasa aman dari apa yang ia takutkan.'” (HR. Ahmad).
27. Berhasil dalam jihad melawan hawa nafsu dan setan.
“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.” (HR. Bukhari, 1142).
28. Mencegah diri dari berbuat dosa dan kemungkaran.
"Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim).
“Allah telah menjadikan pada kalian shalat kaum yang baik; mereka shalat di waktu malam dan berpuasa di waktu siang. Mereka bukanlah para pelaku dosa dan orang-orang yang jahat.” (HR. ‘Abd bin Humaid, 1810).
29. Menjauhkan diri dari setan.
"Suatu hari pernah diceritakan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang orang yang tidur semalam suntuk tanpa mengingat untuk sholat, maka beliau menyatakan: “Orang tersebut telah dikencingi setan di kedua telinganya ” (Muttafaqun ‘alaih).
“Setan mengikat pada ujung kepala salah seorang diantara kalian jika tidur dengan tiga ikatan. Masing-masing ikatan mengatakan: “Engkau masih memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!’ Jika ia bangun lantas menyebut nama Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Jika ia berwudlu, maka lepaslah ikatan berikutnya. Dan jika ia mengerjakaan shalat, maka terlepaslah satu ikatan lagi, sehingga keesokan harinya ia menjadi giat, demikian juga jiwanya akaan menjadi baik. Jika tidak demikian, maka keesokan harinya ia menjadi kotor jiwanya lagi pemalas.” (HR. Muslim 1163).
30. Menjauhkan Diri dari Kelalaian Hati.
Hadis Rasulullah SAW yang berbunyi: "Barang siapa mengerjakan sholat pada malam hari dengan membaca seratus ayat, maka ia tidak akan dicatat sebagai orang lalai. Dan apabila membaca dua ratus ayat, maka sungguh ia akan dicatat sebagai orang yang selalu taat dan ikhlas." (Al-Hakim dalam kitab Al-Mustadrak).
31. Cara Ampuh Menghilangkan Kemalasan dan Hawa Nafsu.
Sholat tahajud adalah cara ampuh untuk menghilangkan kemalasan dan nafsu. Melakukannya di malam hari akan membuat kita lebih siap untuk menyambut hari esok. Musuh terbesar dalam diri manusia adalah nafsu. Melaksanakan doa tahajud mungkin agak berat bagi sebagian orang karena didirikan pada jam dimana kita biasanya tertidur. Godaan untuk pergi tidur tentu sangat besar saat itu. Oleh karena itu, orang yang bangun dari tidurnya untuk melakukan sholat tahajud berarti ia telah berhasil menahan godaannya dalam penyembahan kepada Allah SWT.
32. Meningkatkan kesehatan, kekebalan tubuh dan menangkal penyakit.
"Hendakah kalian mengerjakan qiyaamullail, sesungguhnya ia adalah kebiasaan orang-orang shaleh sebelum kalian, mendekati diri kepada Allah Ta’ala, mencegah perbuatan dosa, menghapus kejahatan dan menangkal penyakit dari badan." (Diriwayatkan At-Turmudzi, Al-Hakim)
Dalam sebuah penelitian disertasi berjudul “Pengaruh Sholat Tahajjud terhadap Peningkatan Perubahan Respon Ketahanan Tubuh Imunologik : Suatu Pendekatan Psikoneuroimunologi” yang dilakukan oleh Prof.Dr.Muhammad Sholeh, dosen IAIN Surabaya pada 41 responden siswa 23 siswa yang tidak rutin tahajud dan 19 siswa rutin tahajud.
Para siswa yang sholat tahajjud dengan rutin dan ikhlas berbeda dengan siswa yang tidak melaksanakan sholat tahajjud. Mereka yang melaksanakan sholat tahajjud tersebut memiliki kadar hormon kortisol (hormon stress) yang rendah. Hal ini menandakan mereka memiliki ketahanan tubuh yang kuat dan kemampuan individu yang tangguh sehingga mampu menanggulangi masalah-masalah sulit dengan lebih stabil. Juga lebih mudah terhindar dari segala jenis penyakit.
33. Melancarkan aliran darah.
Kemudian dari sisi sains pengobatan, kita akan menghirup oksigen di atmosfer bumi sekitar pukul 03.00 hingga terbit matahari sehingga ketika menggerakkan otot-otot yang berada dalam tubuh kita maka akan membuat badan kita segar dan melancarkan aliran darah di tubuh kita. Oksigen akan hilang dari atmosfer bumi selepas matahari terbit dan tidak datang lagi sampai besok pagi. Hanya manusia yang bangun pada waktu ini yang dapat menikmati oksigen tersebut. -Republika.
34. Memperbesar Rongga Paru-Paru dan Mencegah Infeksi Pernapasan
Secara kasar, pertama kita berdiri tegak kemudian mengangkat kedua tangan (bertakbir) dan meletakkan tangan di atas dada. Gerakan-gerakan tersebut telah membesarkan rongga dada kita sehingga paru-paru akan terasa lapang. -Republika.
Menurut salah satu pakar kesehatan Universitas Indonesia, sholat tahajud dapat bermanfaat untuk mendukung gaya hidup sehat, meningkatkan daya tahan tubuh, dan mencegah pemularan penyakit ISPA. Penyakit ini disebabkan oleh virus salah satunya adalah penyakit infeksi saluran pernafasan akut.
35. Dipelihara oleh Allah dari segala macam bencana.
Rasulullah SAW, yang bersabda: "Barangsiapa melaksanakan sholat tahajud dengan sebaik-baiknya, dan dengan tata tertib yang rapi, maka Allah SWT akan memberikan 9 macam kemuliaan: 5 macam di dunia dan 4 macam di akhirat."
Adapun lima keutamaan di dunia itu adalah akan dipelihara oleh Allah SWT dari segala macam bencana, tanda ketaatannya akan tampak kelihatan di mukanya, akan dicintai para hamba Allah yan shaleh dan dicintai oleh semua manusia, lidahnya akan mampu mengucapkan kata-kata yang mengandung hikmah dan akan dijadikan orang bijaksana, yakni diberi pemahaman dalam agama”.
36. Jalan Meraih Husnul Khotimah.
Setiap makhluk hidup akan mati dan mati dalam keadaan Husnul khotimah didambakan oleh semua orang yang beriman. Husnul khotimah adalah mati dalam kondisi baik dan dijamin masuk surga. Berdoa shalat tahajud akan mengingatkan diri kita kepada Allah karena kematian pasti akan menjemput kita tanpa kita sadari. Semoga dengan terus melakukan shalat tahajud bisa membawa kita ke husnul khotimah.
37. Meringankan lamanya berdiri pada hari kiamat.
Ibnu Abbas ra, yang berkata: "Barang siapa yang senang bila lamanya berdiri di hari kiamat diringankan oleh Allah, maka hendaklah ia memperlihatkan dirinya kepada Allah di malam hari dengan sujud dan berdiri mengingat hari akhir." (Ibnu Jarir Ath-Thabari, tafsir Ibnu Jarir).
Rasulullah SAW bersabda: “Ada tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
38. Mendapatkan keringanan saat dihisab.
Al-Awza’i berkata, “Aku mendengar barangsiapa yang lama melakukan shalat malam, maka Allah akan meringankan siksanya pada hari Kiamat kelak.” [Kitab Mukhtashar Qiyaamil Lail, (hal. 66)].
39. Penyelamat dari siksa api neraka.
Ibnu Umar r.a pernah meriwayatkan bahwa pada masa Rasulullah SAW, ketika seseorang bermimpi, ia akan menceritakan mimpi tersebut ke Rasulullah SAW. Aku pun berharap mendapat mimpi yang dapat kuceritakan kepada Rasulullah SAW. Dia berkata, "Aku adalah seorang anak muda perjaka. Aku tidur di masjid pada Rasululullah Saw, maka aku bermimpi seakan-akan dua malaikat mengambilku dan membawaku ke neraka, ternyata ia adalah bangunan seperti bangunan sumur. Ia memiliki dua palang seperti palang sumur. Di dalamnya terdapat manusia yang telah aku kenal. Maka aku mulai mengucapkan, 'Aku berlindung dengan nama Allah dari neraka'. Kemudian seorang malaikat menemui keduanya, maka dia berkata kepadaku, 'Janganlah takut!' (Mimpi ini) aku ceritakan kepada Hafshah, maka Hafshah menceritakannya kepada Rasulullah dan beliau bersabda, "Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah, andaikata dia mengerjakan sholat pada waktu malam." Salim berkata, 'setelah itu Abdullah tidak tidur pada malam hari kecuali hanya sebentar." (HR Bukhari dan Muslim).
40. Jaminan masuk surga dengan selamat.
Manfaat sholat tahajud ke-12 adalah mendapat jaminan masuk surga. Ini sesuai dengan keterangan dari sabda Rasulullah SAW, yang berbunyi: "Wahai manusia, sebarkanlah salam, beri makanlah, sambung tali kasih, sholat malamlah saat orang pada terlelap, maka masuklah surga dengan selamat". (HR. Al-Hakim, Ibnu Majah, At-Tirmidzi).
Langganan:
Postingan (Atom)